Sandiaga Uno Ungkap Tiga Tantangan Utama Pelaku Ekonomi Kreatif di Indonesia

17 Juli 2022, 19:39 WIB
Potret Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno / instagram@sandiuno /

PORTAL MINAHASA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengimbau agar para pelaku ekonomi kreatif (ekraf) untuk selalu meningkatkan kualitas produknya.

Hal ini agar produk ekonomi kreatif di Indonesia bisa berdaya saing dan naik kelas.

Menurut Sandiaga Uno, peningkatan kulitas produk tersebut menjadi salah satu tantangan utama ekraf di Indonesia, selain pemasaran dan pembiayaan.

Baca Juga: Indonesia Raih Tiga Gelar Juara di Singapore Open 2022, Presiden Jokowi Ucapkan Selamat

Oleh karena itu,  kata Sandiaga,  pihaknya terus melakukan pembinaan.

"Kami memberikan pelatihan, pendampingan terutama untuk digitalisasi,” ujarnya, dalam kegiatan Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif di Cilegon Creative Center, Cilegon, Banten, Minggu, 17 Juli 2022.

Tantangan kedua ialah berkaitan dengan pemasaran produk. Untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap produk ekraf,  maka hasil rakitan para pelaku usaha harus memiliki nilai otentik, relevan, dan menjadi buah bibir.

Ia mencontohkan, produk kerajinan limbah plastik hasil olahan seorang pelaku usaha bernama Evi Rosita yang menceritakan perjuangan menghadapi kanker payudara sejak 2018 sembari tetap melakukan usaha kriya.

Baca Juga: Viral Pengemudi Ojol Terima Pesanan dari Pelanggan Beda Alam, Dibayar Pakai Uang Tua

Bagi Sandiaga, cerita perjuangan Eva yang orisinal dan menarik dapat menjadi motivasi bagi para pengidap kanker lainnya untuk melakukan kegiatan usaha.

Produk yang dibuat oleh Eva juga dinilai relevan karena salah satu masalah utama Indonesia adalah berkaitan dengan sampah.

Setelah memiliki nilai orisinalitas dan relevansi produk, produk kerajinan limbah tersebut bakal menjadi buah bibir masyarakat terutama di kalangan pengidap kanker.

Baca Juga: Anthony Ginting Tambah Gelar Juara Indonesia di Singapura Open 2022 Usai Taklukan Kodai Naraoka

“Produk- produk ini bisa dibeli keluarganya dulu karena keluaga Bu Eva pasti simpati terhadap perjuangan mengatasi kanker. Kedua adalah komunitas, dan terakhir bisa ditawarkan di event internasional ketika produknya sudah kelas dunia,” ungkap Menparekraf.

Adapun tantangan ketiga yaitu perihal pembiayaan yang sudah diberikan melalui pelbagai program pemerintah. Salah satunya adalah bantuan pembiayaan Rp1 juta untuk pelaku usaha tahap rintisan di Cilegon sebagaimana yang disampaikan Walikota Cilegon Helldy Agustian.

Dia mengaku telah bekerja sama dengan Bank BJB milik pemerintah Jawa Barat dan Banten untuk memberikan fasilitas pinjaman Mesra (masyarakat ekonomi sejahtera) kepada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebesar 0 persen dengan biaya administrasi 8 persen guna biaya pelatihan.

Baca Juga: Pemerintah Wajibkan Vaksin Booster Covid-19 Bagi Warga yang Gunakan Vasilitas Umum, Terhitung 17 Juli 2022

“Kami sudah mengumpulkan perbankan seluruh Cilegon yang akan mengadakan pameran khusus untuk sosialisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) agar nanti ada pinjaman dari pelaku usaha,” ucapnya, seperti dikutip Portalminahasa.com dari Antara.***

Editor: Mulyadi Pontororing

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler