Hubungan AS dan Memanas Terkait Serangan ke Suriah, Ahli Peringatkan Sanksi Ekonomi

- 29 Mei 2022, 18:38 WIB
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan akan segera meluncurkan operasi militer hingga mendapat kecaman dari Amerika Serikat.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan akan segera meluncurkan operasi militer hingga mendapat kecaman dari Amerika Serikat. /Reuters/Murat Cetinmuhurdar/

PORTAL MINAHASA – Hubungan diplomasi Amerika Serikat (AS) dan Turki dikabarkan kembali memanas.

Selisih kedua negara tersebut terjadi lantaran potensi serangan yang akan dilakukan turki ke Suriah. Tindakan itu tak disukai AS dan membuat negeri Paman Sam itu mengecam tindakan tersebut.

Perselisihan antara AS dan Turki ini turut ditanggapi ahli dan memperingatkan bahwa operasi militer Turki dapat menguji hubungan yang baru-baru ini membaik antara Ankara dan Washington.

Baca Juga: Ridwan Kamil dan Sang Istri Atalia Ikut Terlibat dalam Pencarian Eril di Sungai Aare

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, mengatakan Washington telah melakukan kontak dengan pejabat Turki pada Rabu, 25 Mei 2022, untuk membahas persoalan tersebut.

"Kami telah terlibat dengan sekutu Turki mengenai persoalan ini, pada contoh pertama, untuk mempelajari lebih lanjut tentang proposal Presiden Erdogan dalam beberapa hari terakhir. Kami telah melakukannya dari kedutaan kami," ujarnya.

Pernyataan itu muncul sehari setelah Price mengatakan AS mengutuk setiap eskalasi. Price juga mengatakan bahwa serangan baru akan merusak stabilitas di kawasan itu.

Baca Juga: Kontroversi Gol Karim Benzema yang Dianulir Lantaran Dianggap Offside, Simak Penjelasannya

Sementara pada Senin 23 Mei 2022 lalu, Erdogan bersikeras dengan keputusan negaranya. Dia menegaskan Turki akan terus bekerja di zona aman yang dimulai dengan serangan sebelumnya ke Suriah.

Halaman:

Editor: Mulyadi Pontororing

Sumber: PRMN


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah