PORTAL MINAHASA – Masih banyak yang salah paham penyakit stroke serta serangannya yang yang mematikan. Dokter pakar dari Amerika Serikat, dr Rafael Alexander Ortiz, menjelaskannya.
Menurut dr Rafael Alexander Ortiz yang juga Kepala Bedah Neuro-Endovaskular dan Neuro-Radiologi Intervensi di Rumah Sakit Lenox Hill, meskipun risiko stroke terkait denganfaktor risiko kardiovaskular, stroke terjadi di otak, bukan jantung.
“Beberapa orang berpikir bahwa stroke adalah masalah jantung,” kata dr Rafael Alexander Ortiz kepada MNT . “Itu tidak benar. Stroke adalah masalah otak, yang disebabkan oleh penyumbatan atau pecahnya arteri atau vena di otak, dan bukan jantung.”
Baca Juga: Hari Ini Diperiksa Lagi, Publik Duga Istimewa, Reka Ulang Putri Pakai Putih-Putih Tiduran di Ranjang
Bahkan dikatakan dr Rafael Alexander Ortiz, beberapa orang tidak bisa bedakan stroke dengan serangan jantung, yang disebabkan oleh penyumbatan aliran darah ke jantung, dan bukan ke otak.
“Faktor risiko yang paling umum untuk stroke, termasuk hipertensi , merokok, kolesterol tinggi , obesitas , diabetes , trauma pada kepala atau leher, dan aritmia jantung ,” kata dr Rafael Alexander Ortiz .
Baca Juga: 5 Anak Ditahan, Gara-Gara Mengeroyok Seorang Santri di Tangerang Hingga Meninggal
Banyak dari faktor risiko ini dapat menjadidimodifikasi oleh gaya hidup. Berolahraga secara teratur dan makan makanan yang sehat dapat mengurangi faktor risiko seperti hipertensi, kolesterol tinggi, obesitas, dan diabetes.
Baca Juga: Tips-Tips Penting Seputar Dapur
Artikel Rekomendasi