Mimbar Buddha: Semua Bersaudara

- 8 Mei 2022, 18:29 WIB
Mimbar Agama Buddha
Mimbar Agama Buddha /Pixabay.com/@reggaelooper

PORTAL MINAHASA – Sabbe tasanti daṇḍassa, sabbesaṁ jīvitaṁ piyaṁ. Attānaṁ upamaṁ katvā, na haneyya na ghātaye. Semua orang takut akan hukuman, semua orang mencintai kehidupan. Setelah membandingkan orang lain dengan diri sendiri, hendaknya seseorang tidak membunuh atau mengakibatkan pembunuhan. (Dhammapada, Syair: 130)

Sebagai makhluk sosial, berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain menjadi sebuah kewajaran dan keharusan yang tidak dapat dihindari.

Namun, dalam menjalin komunikasi dan interaksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang, terkadang perbedaan yang ada dapat menjadi riak-riak yang tidak terhindarkan dalam kehidupan.

Baca Juga: Mimbar Buddha: Tiga Perlindungan yang Menyelamatkan

Penyebabnya, sebagian orang belum dapat memanusiakan orang lain sebagai manusia, dan tidak dapat menghargai perbedaan sebagai suatu anugerah yang patut disyukuri.

Terkesan mereka membedakan manusia berdasarkan perbedaan yang ada. Bahkan ironisnya, kadang perbedaan menjadi alasan untuk menyakiti, melukai bahkan menghilangkan nyawa orang lain.

Padahal, sebagai makhluk sosial yang hidup dalam masyarakat, perbedaan seharusnya dapat dipahami sebagai sumber kekuatan untuk merajut dan merekatkan tali persaudaraan dalam kehidupan bersama.

Orang yang berbeda hendaknya dipandang bukan sebagai lawan, tetapi sebagai saudara yang saling mendukung dalam menjalin persaudaran sejati.

Kita sebagai warga bangsa Indonesia, hidup di belahan bumi yang sama, air yang kita minum, udara yang kita hirup, tanaman yang kita makan ada di wilayah Indonesia.

Halaman:

Editor: Fauzi Amrullah Permata

Sumber: kemenag.go.id


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x