PORTAL MINAHASA – Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menargetkan akses layanan jaringan 5G merata di Indonesia mulai pada 2025 mendatang.
Guna mewujudkan target tersebut Kominfo mengatakan ada lima sektor unggulan percepatan penetrasi 5G di Indonesia.
Kelima sektor percepatan layanan jaringan 5G tersebut adalah sektor residensial (perumahan dengan akses nirkabel tetap), kawasan industri dan pabrikasi dengan automasi, pertambangan dengan risiko tinggi, kesehatan, dan pariwisata.
Baca Juga: Andrea Pirlo Dikabarkan Akan Berlabuh ke Liga Turki, Bakal Jadi Pelatih Fatih Karagumruk
Hal ini dikatakan Direktur Telekomunikasi Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (Ditjen PPI) Kominfo Aju Widyasari.
"Industri yang paling membutuhkan 5G ini, pertama, memang residensial. Salah satu use case dari 5G ini adalah enhanced mobile broadband, semua akses internet yang lebih cepat, dengan kapasitas speed yang tinggi," ujar Aju dalam sebuah acara diskusi virtual, Selasa, 6 Juni 2022.
"Kedua adalah kawasan industri dan pabrikasi dengan automasi. Kawasan industri ini, dengan semua tenant pabrikasi manufaktur yang ada di sana, pasti membutuhkan satu proses industri dengan teknologi yang bisa mendukung kecepatan," lanjut dia.
Baca Juga: India Kembali Dilanda Islamophobia, Sejumlah Negara Muslim Sampaikan Kecaman Keras
Kemudian di sektor pertambangan, Aju mengatakan dibutuhkan sensor-sensor yang bisa mendukung proses mining. Sementara di sektor kesehatan, lanjut dia, teknologi 5G dibutuhkan untuk mendukung pengobatan jarak jauh hingga monitoring jarak jauh.
Artikel Rekomendasi