Penyebaran Covid-19 di Korea Utara Diduga Lantaran Acara Parade Militer, Kim Jong Un Disalahkan

16 Mei 2022, 19:34 WIB
Penanganan Covid-19 di Korea Utara diduga tidak sesuai dengan standar internasional. /KCNA via Reuters/

PORTAL MINAHASA – Kasus Covid-19 kini mulai mengacak-ngacak Korea Utara. Kasus pertama diumumkan Korea Utara pada 12 Mei 2022.

Sehari setelahnya, Negara yang dipimpin Kim Jong Un itu mengumumkan kematian pertama akibat Covid-19. Penyebaran Covid-19 di Korea Utara itu diduga akibat parade militer pada 25 April 2022.

Hal ini dungkapkan peneliti dari Institut Unifikasi Nasional di Seoul, Hong Ming.

Parade militer dalam rangka memperingati hari jadi tentara itu digelar di Lapangan Kim Il-sung Pyongyang. Ribuan orang yang hadir dalam acara tersebut tanpa penerapan protocol kesehatan. Seperti mengenakan masker dan menjaga jarak.

Menurut salah satu pejabat keamanan di Pyongan Utara, beberapa tentara yang ditempatkan sebagai penjaga perbatasan di Kota Sinuiju mulai merasakan gejala Covid-19 pada awal bulan Mei 2022.

Baca Juga: Atletico tak Perpanjang Kontrak Luis Suarez, Rumor Reuni dengan Steven Gerrard di Aston Villa Berhembus

"Lebih dari 20 ribu orang bersiap untuk parade tersebut sejak 2 bulan sebelum acara dan berada di ibu kota untuk berfoto bersama Kim Jong Un," kata Hong dikutip dari Pikiran-Rakyat.com pada 16 Mei 2022.

Kim Jong Un dinilai terlambat menyadari gawatnya situasi karena baru melakukan tes Covid-19 setelah peserta pawai kembali ke distrik mereka.

Sementara itu, pengamat dari Institut Sejong, Cheong Seong Chang, menilai Kim Jong Un terlalu percaya diri karena mengadakan parade militer walaupun wabah Omicron merebak di China.

Baca Juga: Foto-foto Pertemuan Jokowi dan Elon Musk Dijadikan Meme Kocak Netizen Indonesia di Twitter

"Menyelenggarakan parade militer yang dihadiri banyak orang saat Omicron menyebar di negara tetangga China, menunjukkan bahwa Pyongyang terlalu percaya diri atas kemampuan mereka untuk melawan dan mencegah virus," kata Cheong.

Korea Utara adalah negara pertama yang menutup perbatasannya pada Januari 2020 setelah Covid-19 pertama kali muncul di China.

Kebijakan isolasi ketat negara tersebut mulanya dinilai sukses mencegah Covid-19 dengan klaim tidak pernah ada kasus Covid-19 selama 2 tahun.

Namun, seiring waktu, Korea Utara melonggarkan pembatasannya di dalam negeri sehingga meningkatkan potensi Covid-19 menyebar.

Setelah penyebaran Covid-19 muncul, Korea Utara akan meningkatkan karantina nasional di negaranya menjadi darurat maksimum.

Baca Juga: Strategi Shin Tae-yong dalam Kemenangan Timnas Indonesia U23 atas Myanmar U23 di SEA Games

Kim Jong Un mengatakan, tujuan dari peningkatan itu adalah untuk menghilangkan akar masalah wabah tersebut sesegera mungkin.

Kim Jong Un menyerukan kontrol perbatasan yang lebih ketat dan karantina wilayah (lockdown).

Dia juga meminta warga untuk sepenuhnya memutus penyebaran virus Corona dengan memblokir wilayah mereka secara menyeluruh.***

Editor: Mulyadi Pontororing

Sumber: PRMN

Tags

Terkini

Terpopuler