Unilever Akan PHK 7.500 Karyawan Secara Global, CEO Ungkap Alasannya

- 21 Maret 2024, 14:17 WIB
Perusahaan Unilever.
Perusahaan Unilever. /Reuters/Philippe Wojazer/

PIKIRAN RAKYAT MINAHASA - 7.500 karyawan Unilever terancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) secara global dalam waktu dekat. Langkah tersebut merupakan bagian dari perombakan serta bisa menghemat 800 juta Euro (Rp13,6 triliun) selama tiga tahun ke depan.

"Akan ada sejumlah PHK di kantor pusat Unilever di London dan beberapa di unit bisnis di negara lain," kata Chief Executive Officer (CEO) Unilever, Hein Schumacher, dikutip dari The Guardian pada Kamis, 21 Maret 2024.

Unilever yang merupakan salah satu perusahaan barang konsumen terbesar di dunia, mempekerjakan sekitar 128.000 orang di seluruh dunia.

Baca Juga: Ketahui 5 Tips Sehat saat Menjalankan Ibadah Puasa di Bulan Suci Ramadhan 2024

Schumacher menjelaskan program produktivitas untuk menghasilkan biaya sekitar 800 juta Euro selama tiga tahun ke depan itu sejalan dengan rencana memasihkan bisnis ek krim.

Divisi ini diketahui menghasilkan lima dari 10 merek es krim terlaris di dunia, termasuk Wall’s, Magnum, dan Ben & Jerry’s. Itu juga membuat Cornetto, Viennetta, Carte d’Or dan Breyers, yang terkenal di AS.

Pemisahan divisi tersebut, yang memiliki pendapatan tahunan sebesar €7,9 miliar dan menyumbang 16 persen dari penjualan grup, merupakan hasil yang paling mungkin terjadi, meskipun Unilever juga mempertimbangkan opsi lain. Pihaknya memperkirakan spin-off akan selesai pada akhir tahun 2025.

Schumacher menolak mengatakan di mana bisnis es krim yang sudah dipisahkan itu akan terdaftar, dan menambahkan bahwa semua opsi sedang dipertimbangkan. Bersamaan dengan operasi pangan lainnya, perusahaan ini dikelola dari Rotterdam.

Rute default yang kami ambil saat ini adalah pemisahan dan pencatatan terpisah untuk bisnis tersebut,” katanya.

“Secara historis, perusahaan ini adalah perusahaan Belanda-Anglo. Kami mengelola divisi makanan dan es krim yang saat ini berada di Belanda, dan sisanya di perusahaan ini berasal dari London. Itu tidak berarti es krim akan menjadi perusahaan Belanda atau Inggris. Kami sedang mempertimbangkan semua opsi,” katanya.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x