PORTAL MINAHASA – Bos Tesla Elon Musk mengancam membatalkan pembelian Twitter jika perusahaan media sosial itu gagal memberikan dan menyelesaikan data akun palsu yang dia minta.
Sebelumnmya pada pertengahan Mei 2022, Elon Musk mulai menyinggung mengenai kekhawatirannya terhadap akun palsu yang beredar di Twitter.
Kekhawitaran Elon Musk itu membuat dirinya ragu. Bahkan melalui akun Twitter-nya dia mengatakan bisa membatalkan kesepakatan jika kekhawatirannya tidak segera ditangani.
Baca Juga: Kewajiban Sang Ayah untuk Anak: Ridwan Kamil Tunaikan Hak Eril yang Telah Berpulang
Elon Musk menduga jumlah bot sebenarnya mungkin empat kali lebih banyak dari perkiraan yang diberikan Twitter.
Bot dapat digunakan di media sosial untuk menyebarkan berita palsu atau menciptakan kesan terdistorsi tentang seberapa luas informasi dikonsumsi dan dibagikan.
Dikutip dari AFP, Selasa 7 Juni 2022, orang terkaya di dunia itu juga menuduh Twitter telah melakukan pelanggaran material dari perjanjian merger dan ia memiliki hak untuk tidak melanjutkan kesepakatan, menurut dokumen yang diajukan pihaknya ke regulator sekuritas.
Dokumen pengajuan tersebut menandai eskalasi pernyataan Musk yang sebelumnya telah menyoroti perihal akun palsu yang bisa menimbulkan pembatalan kesepakatan sebesar 44 miliar dolar AS untuk mengambil alih Twitter.
Artikel Rekomendasi