Keputihan: Fakta, Mitos, Serta Cara Pencegahan

14 Agustus 2022, 17:16 WIB
Ilustrasi penderita keputihan /Pixabay

PORTAL MINAHASA – Becek dan keputihan merupakan salah satu hal paling mengganggu bagi kaum wanita.

Mulai dari gatal, bau, hingga komentar tak sedap dari pasangan gara-gara becek dan keputihan, membuat banyak wanita minder dan hilang kepercayaan diri.

Sebenarnya, apa sih penyebab becek dan keputihan pada wanita? Dan adakah tips untuk mengatasinya?

Baca Juga: Email Mulai Lambat Masuk, Mungkin Google Drive Anda Penuh. Bersihkan Dengan Cara Ini

Pertama-tama, kita perlu memahami bahwa ada jenis keputihan yang normal. Akan tetapi, ada juga basah berlebihan pada organ kewanitaan yang merupakan gangguan medis yang bisa dihindari dan diobati.

Normalnya, organ kewanitaan memang punya kemampuan membasahi diri. 

Secara alami, organ kewanitaan mengeluarkan lendir untuk memuluskan jalan masuk organ pasangan saat berhubungan intim. Tidak selalu berarti keputihan.

Baca Juga: Jangan Mengaku Warga Sulut Kalau Ketinggalan Wisata Alam ke Deretan Destinasi Liburan Ini

Organ kewanitaan yang terlampau kering dan kesat justru merupakan bentuk kelainan yang butuh penanganan medis. Ini salah satu kepercayaan paling keliru yang ada di masyarakat.

Lendir yang bukan keputihan itu tubuh keluarkan saat wanita merasa siap melakukan hubungan intim, sebelum dan sesudah menstruasi, atau selama masa subur. Warnanya bening seperti air. 

Baca Juga: Merasa Tidak Bahagia? Mungkin Anda Kurang Mencintai Diri Sendiri Kata Oprah Winfrey

Lendir normal pada organ kewanitaan bisa menjadi tidak normal bila terpapar bakteri, jamur, atau parasit.

Jika itu terjadi, konsistensi dan jumlahnya berubah, sehingga organ kewanitaan menjadi gatal, terasa panas, serta berbau tak sedap.

Pada saat itu, lendir yang seharusnya normal pada organ kewanitaan menjadi berwarna kekuningan, kelabu, atau bahkan kebiruan. Ini baru namanya keputihan.

Ada beberapa penyebab keputihan dan becek abnormal pada wanita, antara lain:

Hubungan Intim Dengan Pria Yang Tidak  Menjaga Kebersihan Diri

Ya. Berbeda dengan keyakinan banyak orang, salah satu penyebab utama keputihan pada wanita justru adalah pasangan sendiri.

Sebagai “wadah”, anatomis organ kewanitaan berbentuk ceruk. Sedangkan organ pria berupa phallus.

Jelas, membersihkan kotoran yang tertinggal di dalam organ kewanitaan lebih sulit jika dibandingkan dengan pembersihan pada pria.

Oleh karena itulah, kebersihan pasangan berpengaruh langsung pada kesehatan organ kewanitaan.

Pria wajib mencuci diri baik-baik setiap kali habis buang air kecil, agar tidak membawa kotoran ke dalam organ kewanitaan pasangannya. 

Demikian pula, wanita yang tidak langsung membersihkan diri setelah berhubungan biasanya akan mendapati organ kewanitaannya becek dan gatal.

 

Frekuensi Penggantian Pakaian Dalam

Kondisi lingkungan organ kewanitaan yang punya lendir normal membuat area itu secara natural selalu lembap.

Itu sebabnya, wanita perlu mengganti pakaian dalam sesering mungkin. Keadaan lembap yang terbiar lama akan menjadi tempat berkembang biak jamur, salah satu penyebab keputihan.

Jika dibiarkan, organ kewanitaan akan berusaha mendorong jamur-jamur tersebut keluar, dengan cara memproduksi lendir lebih banyak daripada biasanya.

Hasilnya, keputihan.

Aturan yang sama berlaku untuk pembalut yang wanita gunakan selama masa menstruasi. Agar tidak menjadi keputihan, tips untuk masalah ini sederhana saja. Pembalut harus diganti maksimal setiap empat jam sekali.

Selain beberapa penyebab di atas, keputihan bisa juga terjadi bila wanita yang bersangkutan merupakan penderita diabetes, kanker serviks, pengguna pil KB, atau memang sedang punya masalah infeksi menular seksual.

Untuk keputihan kasus ini penanganan medis tidak bisa tidak harus dilibatkan.***

Editor: Fauzi Amrullah Permata

Sumber: Mitra Keluarga

Tags

Terkini

Terpopuler