Cara Ini Bisa Turunkan Kolesterol Tanpa Obat-obatan

- 22 Mei 2022, 19:51 WIB
Ilsutrasi cara menurunkan kadar Kolesterol
Ilsutrasi cara menurunkan kadar Kolesterol /Pixabay

PORTAL MINAHASA – Menurunkan kadar Kolesterol tidak harus selalu dengan obat-obatan atau ramuan khusus. 

Menurut Institut Jantung, Paru-Paru, dan Darah Nasional (NHLBI), pilihan gaya hidup yang tidak sehat adalah penyebab utama Kolesterol tinggi.

Namun, genetika, kondisi medis tertentu, dan obat-obatan juga dapat menyebabkan Kolesterol tinggi.

Baca Juga: Tim Karate Indonesia Dulang 4 Medali Emas, 8 Perak dan 2 Perunggu  

Nah, studi menunjukkan bahwa olahraga teratur dapat membantu menurunkan kadar Kolesterol jahat dan meningkatkan kadar kolesterol baik.

Sebagai contoh, hasil dari studi 2019 yang melibatkan 425 orang dewasa yang lebih tua, menunjukkan bahwa aktivitas fisik sedang dan kuat menurunkan tekanan darah, mengurangi kadar gula darah, dan meningkatkan kadar Kolesterol HDL.

Baca Juga: Bos Robot Trading Ilegal Evotrade Jadi Tersangka, Uang Rp20,9 Miliar dan Sejumlah Mobil Mewah Disita

Di sebuah studi lain pada 2015 melibatkan 40 wanita dewasa, peserta yang mengikuti program pelatihan ketahanan selama 12 minggu mengalami penurunan Kolesterol total dan peningkatan kadar kolesterol HDL dibandingkan dengan mereka yang tidak mengikuti program tersebut.

Departemen Kesehatan dan Pelayanan Kemanusiaan di Amrika merekomendasikan agar orang dewasa melakukan setidaknya 150-300 menit aktivitas fisik aerobik intensitas sedang atau 75-150 menit seminggu untuk manfaat kesehatan yang substansial.

Seseorang dapat menyebarkan aktivitas ini sepanjang minggu.

Baca Juga: Korlantas Targetkan 2027 Semua Kendaraan Berpelat Nomor Putih

Orang yang baru berolahraga mungkin ingin memulai dengan aktivitas intensitas rendah dan secara bertahap meningkatkan intensitas latihan mereka. Melakukan latihan intensitas tinggi tanpa pelatihan atau pengawasan yang tepat dapat menyebabkan cedera.

Orang dapat memasukkan olahraga teratur ke dalam hidup mereka dengan berjalan, jogging, bersepeda, atau melakukan latihan ketahanan dengan beban ringan.

Namun, orang dengan penyakit kardiovaskular atau masalah jantung lainnya harus berkonsultasi dengan dokter sebelum berpartisipasi dalam aktivitas fisik yang intens.***

 

Editor: Fauzi Amrullah Permata

Sumber: medicalnewstoday


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini