PORTAL MINAHASA – Peneliti Griffith University Australia, menyebutkan telah menemukan varian baru virus Hendra.
Varian baru tersebut terdeteksi dalam urine rubah terbang berkepala hitam dan abu-abu yang menyebar di wilayah federal New South Wales hingga Queensland, Australia.
Varian virus Hendra baru (HeV-g2) itu ditemukan pada sampel kuda yang mati pada 2015 karena mengalami sakit akut.
“Studi kami, mengungkapkan asosiasi dengan spesies rubah terbang tertentu, membantu mengidentifikasi distribusi varian virus Hendra pada hewan-hewan tersebut dan risiko penyebaran ke kuda dan kemudian manusia," kata pemimpin peneliti Dr Alison Peel dari Pusat Kesehatan Planet dan Keamanan Pangan.
Penularan virus Hendra ke manusia bisa saja terjadi setelah terpapar cairan dan jaringan tubuh atau kotoran kuda yang terinfeksi virus.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari situs resmi Griffith University, temuan kasus varian virus Hendra asli dari kelelawar ke kuda telah terdeteksi 65 kali.
Bahkan empat dari tujuh orang yang terinfeksi dari kuda dilaporkan telah meninggal.
Artikel Rekomendasi