Network
PORTAL MINAHASA – Kanker serviks menjadi penyakit tertinggi kedua setelah kanker payudara di kalangan perempuan Indonesia.
Diperkirakan ada lebih dari 30.000 kasus baru dan 20.000 kasus kematian setiap tahunnya akibat kanker ini, menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Untuk itu mencegah dan penyembuhan kanker serviks kalangan perempuan disarankan melakukan pengecekan sedini mungkin melalui skrining. Sebab, kanker ini masih bisa disembuhkan bila sudah terdeksi melalui skrining tersebut.
Kanker serviks sendiri berisiko terkena pada setiap wanita yang telah melakukan hubungan seksual. Namun, ada juga kasus kanker serviks yang menyerang mereka yang tidak pernah melakukan hubungan seks.
Seperti umumnya penyakit kanker, kanker serviks juga jarang sekali terdapat tanda dan gejala pada awal kemunculannya. Ketika gejala sudah muncul, mungkin kanker sudah berada di stadium lanjut.
Baca Juga: Cerita 9 Pekerja Indonesia Selamat Usai 3 Minggu Terperangkap di Tengah Invasi Rusia ke Ukraina
Bila tidak ditangani, kanker serviks dapat menyebar ke bagian tubuh lain dan menyebabkan komplikasi.
Penyakit ini juga dapat memengaruhi kemampuan perempuan untuk hamil, sebab perawatannya dapat melibatkan pengangkatan rahim, saluran tuba, atau ovarium.
Guna mengurangi risiko komplikasi dan kebutuhan perawatan invasif, penting sekali untuk mendeteksi kanker serviks sedini mungkin.
Artikel Rekomendasi