Sebanyak 18 Orang Diduga Kasus Hepatitis Akut Temuan Kemenkes

- 16 Mei 2022, 20:55 WIB
Ilustrasi - Kemenkes mengungkap penyakit hepatitis misterius bisa menyebar lewat udara.
Ilustrasi - Kemenkes mengungkap penyakit hepatitis misterius bisa menyebar lewat udara. /Antara/Dedhez Anggara

PORTAL MINAHASA - Sebanyak 18 orang, diduga terpapar penyakit Hepatitis akut, hal ini berdasarkan dengan laporan Kementerian Kesehatan, yang dikutip Portalminahasa.com dari sehatnegeriku.kemkes.go.id.

Kasus ini terdapat dari Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Kalimantan Timur. Namun yang menonjol di DKI Jakarta, ada 12 kasus.

9 kasus dari 18 iti, termasuk status pending classification, 7 discarded, 1 dalam proses verifikasi dan 1 probable. 7 kasus discarded terdiri dari 1 orang positif Hepatitis A, 1 orang positif Hepatitis B, 1 orang positif Tifoid, 2 orang demam berdarah dengue, 2 lagi berusia lebih 16 tahun.

Nah hasil investigasi kontak tidak ditemukan adanya penularan langsung.

“7 dari 18 pasien diduga Hepatitis Akut dinyatakan meninggal, namun saat ini masih belum dipastikan apakah meninggal karena penyakit Hipertensi Akut atau ada faktor lainnya,” aku Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dan juga Direktur Utama RS Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat 13 Mei 2022.

Ditambahkan lagi oleh dr. Syahril, pasien diduga Hepatitis Akut ini memiliki rentang usia 0-20 tahun, namun paling menonjol anak berusia 5-9 tahun ada 6 orang, usia 0-4 tahun ada 4 orang, usia 10-14 tahun ada 4 orang, dan usia diatas 15-20 tahun ada 4 orang.

Dan untuk mengetahui gejalanya, yakni demam, mual, muntah, hilang nafsu makan, diare akut, lemah, nyeri bagian perut, nyeri pada otot dan sendi, kuning di mata dan kulit, gatal-gatal, dan urine seperti air teh.

“Meski gejala yang ditemukan mengarah pada Hepatitis Akut namun belum bisa dipastikan pasien menderita Hepatitis Akut, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium lebih lanjut,” ungkapnya.

Untuk menindaklanjuti hal ini, Kementerian Kesehatan bersama pihak terkait melakukan upaya investigasi dengan melakukan analisis pathogen menggunakan Whole Genome Sequencing (WGS) maupun penyelidikan epidemiologi.

Halaman:

Editor: Zulfikar Mokoginta

Sumber: sehatnegeriku.kemkes.go.id


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x