Menko Ekonomi Airlangga Hartarto: Pemerintah Ada Rancangan Bila BBM Naik, Ini 'Kodenya'

31 Agustus 2022, 23:09 WIB
Airlangga Hartarto. /ANTARA/

PORTAL MINAHASA – Kabarnya pemerintah telah melakukan sejumlah rancangan untuk meminimalisir dampak buruk dari kenaikan BBM.

Dikatakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto mengatakan bahwa pemerintah telah melakukan sejumlah rancangan.

Salah satu hal yang dipersiapkan oleh pemerintah adalah bantuan sosial kepada masyarakat. Airlangga menjelaskan bahwa pihaknya akan menyalurkan bantuan sosial, jika harga BBM benar-benar naik.

Baca Juga: Bahaya! Jangan Simpan HP Di Sini

Pasalnya, kenaikan harga BBM akan mempengaruhi daya beli konsumen, laju inflasi dan roda usaha yang berada di Tanah Air.

Belum ada kepastian kenaikan BBM kapan diumumkan pemerintah, santer kabar bila Pertalite saja bakal tembus hingga Rp10.000 per liter.

Pertalite adalah jenis BBM bersubsidi yang rate penjualan saat ini Rp7.650 per liter, diperkirakan naik Rp1.000 sampai 2.500 per liter.

Kabar beredar bila kenaikan BBM saat ini untuk jenis yang bersubsidi, yaitu Pertalite dan Solar, direncanakan akan naik pada tanggal 1 September 2022.

Diketahui, harga BBM Pertalite akan naik dengan range harga sebesar Rp1.000 sampai Rp 2.500, lebih tinggi dari harganya saat ini yaitu Rp7.650. Maka dari itu, harga BBM Pertalite yang baru diperkirakan akan mencapai Rp10.00 per liter atau dibawahnya.

Baca Juga: Oli Palsu Dijual Dibawah Harga, Polisi Amankan 4 Orang Pebisnis Ilegal Ini

Selain itu, harga BBM Solar akan naik menjadi Rp8.500 per liter. Sementara, untuk harga BBM jenis Pertamax juga akan mengalami kenaikan dari harganya yang sekarang yaitu Rp12.500 per liter.

Kenaikan harga BBM ini diusulkan dengan tujuan untuk mengurangi pembekakkan APBN lantaran beban negara semakin berat jika pengurangan subsidi pada BBM tidak dilakukan.

Meski terdapat wacana kenaikan BBM tersebut, Staf Khusus (stafsus) BUMN Arya Sinulingga justru mengingatkan masyarakat untuk tidak membeli BBM jenis apapun secara berlebihan.

Ia meminta agar masyarakat tetap menunggu kebijakan dari pemerintah terkait keputusan harga BBM bersubsidi yang diisukan akan naik tersebut.

"Jangan panic buying, tunggu saja kebijakan dari pemerintah," katanya, dikutip dari Antara, Selasa, 30 Agustus 2022.

Baca Juga: Pakaian Ferdy Sambo Disorot Saat Rekonstruksi, Netizen: Branded Ya, Ada yang Tanya Soal Adegan...

Lebih lanjut, Arya menjelaskan bahwa tindakan panic buying justru akan dapat memperparah situasi, yang mana nantinya ada sejumlah orang yang tidak akan mendapatkan jatah BBM Bersubsidi.

"Nanti kalau panic buying membuat banyak orang lain yang tidak lagi mendapatkan BBM bersubsidi yakni Pertalite dan Solar. Kasihan juga," ujarnya.

Adapun, pihak Kementerian BUMN berkomitmen untuk menjaga distribusi BBM subsidi agar dapat dinikmati oleh masyarakat secara merata.

Hal tersebut juga disampaikan langsung oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Ia menyebut bahwa pemerintah akan mengalihkan dana subsidi BBM sebesar Rp24,17 triliun untuk bantuan sosial.

Bantuan sosial itu sendiri terdiri dari 3 jenis, yaitu bantuan sosial tunai, bantuan subsidi upah dan bantuan sosial dari pemerintah daerah.

Disclaimer: Artikel ini telah tayang sebelumnya di Pikiran-Rakyat.com berjudul: 
Mulai Awal September! Harga BBM Subsidi Diperkirakan Naik hingga Rp10 Ribu per Liter.***

Editor: Fahmi Gobel

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler