Tegang! Pengangkatan Jenazah Pahlawan Korban G30S PKI Sempat Baku Hadang

- 6 September 2022, 16:42 WIB
Kolase proses pengangkatan tujuh jenazah pahlawan revolusi korban kebiadaban G30S PKI tahun 1965.
Kolase proses pengangkatan tujuh jenazah pahlawan revolusi korban kebiadaban G30S PKI tahun 1965. /Instagram @pierresangpatriot/

Usai kejadian G30S PKI, tidak jelas siapa kawan siapa lawan terlebih dikalangan TNI.

Lantas bagaimana tim ini bisa masuk ke lokasi sumur tua yang mengubur jenazah Pahlawan Revolusi di Desa Lubang Buaya.

Tim ini bisa masuk setelah Pangkostrad Mayjen Soeharto muncul, disitu baru ketegangan bisa diantisipasi, antara Kipam dan RPKAD.

Kipam adalah singkatan dari Komandan Intai Para Amfibi, adalah satuan elit dalam Korps marinir waktu itu, yang mempunyai spesialis dalam pengintaian amfibi dan juga pengintaian khusus

Nanti kemunculan Soeharto, kemudian memberikan amanat kepada Kipam untuk mengangkat jenazah Pahlawan Revolusi.

Baca Juga: Biografi Singkat Pierre Tendean Salah Satu Perwira TNI Korban Keganasan G30S PKI

Namun, sekitar berjarak 100 m dari sumur, tim Kipam sudah mencium bau busuk menyengat.

Dokter menyuruh mereka beradaptasi dengan berhenti tiap 5 menit dari jarak 25 m hingga 5 m.

Setelah berada di dekat sumur, ada delapan penyelam TNI menyiapkan diri.

Letnan Mispan memerintahkan Bintara Senior Sabaringin untuk turun dan mengamati kondisi jenazah di dalam lubang.

Halaman:

Editor: Fahmi Gobel

Sumber: Instagram @pierresangpatriot


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini