Usai kejadian G30S PKI, tidak jelas siapa kawan siapa lawan terlebih dikalangan TNI.
Lantas bagaimana tim ini bisa masuk ke lokasi sumur tua yang mengubur jenazah Pahlawan Revolusi di Desa Lubang Buaya.
Tim ini bisa masuk setelah Pangkostrad Mayjen Soeharto muncul, disitu baru ketegangan bisa diantisipasi, antara Kipam dan RPKAD.
Kipam adalah singkatan dari Komandan Intai Para Amfibi, adalah satuan elit dalam Korps marinir waktu itu, yang mempunyai spesialis dalam pengintaian amfibi dan juga pengintaian khusus
Nanti kemunculan Soeharto, kemudian memberikan amanat kepada Kipam untuk mengangkat jenazah Pahlawan Revolusi.
Baca Juga: Biografi Singkat Pierre Tendean Salah Satu Perwira TNI Korban Keganasan G30S PKI
Namun, sekitar berjarak 100 m dari sumur, tim Kipam sudah mencium bau busuk menyengat.
Dokter menyuruh mereka beradaptasi dengan berhenti tiap 5 menit dari jarak 25 m hingga 5 m.
Setelah berada di dekat sumur, ada delapan penyelam TNI menyiapkan diri.
Letnan Mispan memerintahkan Bintara Senior Sabaringin untuk turun dan mengamati kondisi jenazah di dalam lubang.
Artikel Rekomendasi