Anak Sulung Jenderal A H Nasution Mengaku Trauma dengan Peristiwa G30S PKI

- 16 September 2022, 19:32 WIB
Keluarga Jenderal A H Nasution
Keluarga Jenderal A H Nasution /dok.Museum Indonesia/

PORTAL MINAHASA – Hingga kini, anak sulung Jenderal Besar (Purn) DR Abdul Haris Nasution adalah seorang Jenderal yang berhasil lolos dari peristiwa G30S PKI. Mengaku masih trauma ketika mendengar suara tembakan.

Jenderal Nasution, bisa lolos setelah dipaksa istrinya untuk melarikan diri pasca peristiwa pemberontakan G30S PKI. Kejadian itu, pada Tanggal 1 Oktober, waktu subuh sekitar pukul 03.30 WIB.

Meski selamat dari peristiwa na’as G30S PKI tahun 1965. Namun dia harus kehilangan putri keduanya Ade Irma Suryani Nasution yang meninggal akibat tembakan peluru pasukan Cakrabirawa.

Baca Juga: 5 Jenis Obat Herbal Dipercaya Atasi Nyeri Asam Urat

Dikutip Portal Minahasa dari Youtube akun Ahmad Nowmenta putra, anak sulung Jenderal Besar (Purn) DR Abdul Haris Nasution mengisahkan sedikiti peristiwa 1 Oktober pasca G30S PKI.

"Kami keluarga sangat menghargai Om Pier (Piere Tendean yang ditawan pasukan Cakrabirawa pada 1 Oktober dan menjadi korban G30S PKI). sampe hari ini pun, seolah, mendegar suara tembankan itu gak gampang,"

Menurut cerita Hendrianti Sahara Nasution anak sulung Jenderal A H Nasution, bahwa Mamanya Johanna Sunarti Nasution, dikenalnya adalah sosok wanita tangguh.

Baca Juga: Dalam Semalam PKI Hancur, Ini Sebab Gagalnya G30S PKI Menurut Soepardjo

“waktu itu mamah, Ibu saya tetap tenang, aku ditingal sama Opungku, Ibu dara Ayah. Mama bilang, akan cari bantuan untuk Ade Irma,” singkatnya.

Dalam pengalan vidio youtube, menunjukan setelah Tentara Cakrabirawa hendak menembak sang Jenderal, Istrinya berusaha menahan pintu kamar.

Setelah dirasa aman, Suaminya diminta untuk pergi, dan Ade Irma digendong dalam pelukan sang pengasuh bernama Mardia.

Baca Juga: Masih Binggung Dapat BBM Subsidi? Simak Cara Mudah Klik MyPertamina Harga Murah

Beberapa detik kemudian, Mardia sambil mengendong Ade Irma masih berdiri dibalik pintu. Mardia pun sempat melaporkan kepada majikannya Istri Jendral A H Nasution, “Ade kenak” singkat Mardia sang pengasuh.

Pada 1 Oktober 196, pasca G30S PKI, pasukan Cakrabirawa yang digerakan Partai Komunis Indonesia (PKI) melakukan pengepungan di rumah A.H Nasution untuk melakukan penculikan namun gagal. ***

Editor: Yunita Datalamon

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x