Kepemimpinan Soeharto Setelah Menggantikan Soekarno Setelah Ditumpasnya Partai Komunis Indonesia

20 September 2022, 17:28 WIB
Kepemimpinan Soeharto Setelah Menggantikan Soekarno Setelah Ditumpasnya Partai Komunis Indonesia /Foto: Antara /

PORTAL MINAHASA - Soeharto melarang PKI dan mulai merumuskan kebijakan baru untuk menstabilkan kehidupan ekonomi dan politik negara, yang berada di ambang kekacauan di tahun-tahun terakhir pemerintahan Soekarno.

Pada bulan Maret 1967 Konferensi Permusyawaratan Rakyat mengangkat Soeharto sebagai Presiden menggantikan Soekarno.

Dan pada bulan Maret 1968, Soeharto terpilih sebagai Presiden menggantikan Presiden Sebelumnya yaitu Soekarno untuk masa jabatan lima tahun.

Baca Juga: Inilah Profil Dan Rekam Jejak Soeharto Dalam Penumpasan G30S PKI, Hingga Menjadi Presiden Republik Indonesia

Sebagai presiden, Soeharto melembagakan kebijakan yang disebutnya Orde Baru, mengandalkan bantuan para ekonom berpendidikan Amerika untuk menghidupkan kembali ekonomi Indonesia.

Didorong oleh investasi Barat dan bantuan asing, produksi minyak dalam negeri Indonesia telah meningkat secara substansial.

Dan hasilnya digunakan untuk mendanai proyek-proyek infrastruktur dan pembangunan.

Pada tahun 1972 Soeharto telah berhasil memulihkan pertumbuhan ekonomi yang stabil.

Sambil juga mengurangi inflasi tahunan menjadi kurang dari 9 persen dari 630 persen pada tahun 1966.

Partai Golkar yang didukung pemerintah, memenangkan beberapa kemenangan telak dalam pemilihan untuk Konferensi Permusyawaratan Rakyat.

Dan badan tersebut dipilih tanpa lawan pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993 dan 1998, Soeharto terpilih kembali sebagai presiden.

Kebebasan sipil dibatasi, dan perbedaan pendapat kecil ditoleransi.

Selama tiga dekade Suharto berkuasa, ekonomi Indonesia tumbuh pada tingkat tahunan rata-rata 7 persen, dan standar hidup sebagian besar penduduk meningkat secara substansial.

Suharto menggunakan pendidikan massal dan program keaksaraan untuk menyebarkan bahasa Indonesia dan menyatukan berbagai kelompok etnis dan pulau-pulau yang tersebar.

Baca Juga: Lirik Lagu Sucat Pelay Boog, Jangan Nyanyikan Sambil Tertawa, Bisa Sebabkan Ini!

Pemerintah Suharto juga telah meluncurkan salah satu program keluarga berencana paling sukses di Asia.

Demi untuk memperlambat pertumbuhan penduduk Indonesia yang besar.

Namun, distribusi kekayaan negara yang semakin tidak merata semakin mengikis kesuksesan ini.

Dengan elit perkotaan yang relatif kecil dan kalangan militer menerima bagian yang tidak proporsional dari manfaat modernisasi dan pembangunan.

Soeharto mengizinkan teman-temannya dan enam anaknya untuk mengambil kendali atas sektor-sektor utama ekonomi dan mengumpulkan kekayaan yang sangat besar melalui monopoli dan pengaturan perdagangan yang menguntungkan.

Pada 1990-an korupsi tak terkendali dan favoritisme rezimnya telah mulai mengasingkan bahkan kelas menengah dan kalangan bisnis.

Namun terus tingginya tingkat pertumbuhan ekonomi dan kontrol politik ketat pemerintah mengisolasi Suharto dari oposisi sejati.

Pada tahun 1997, Indonesia terjebak dalam krisis mata uang yang melanda Asia Tenggara.

Nilai mata uang nasional Indonesia, rupiah, anjlok dan krisis keuangan yang diakibatkannya memperlihatkan kelemahan yang mendalam dalam perekonomian nasional.

Baca Juga: Lirik Lagu Sang Dewi Dinyanyikan Lyodra Ginting dan Andi Rianto

Soeharto menolak tuntutan reformasi struktural bahkan ketika ekonomi mengalami resesi, inflasi meroket, dan standar hidup runtuh bagi orang miskin.

Demonstrasi anti pemerintah berubah menjadi kerusuhan di Jakarta dan kota-kota lain pada Mei 1998, dan Soeharto.

Setelah kehilangan dukungan dari militer, dipaksa mundur dari kursi kepresidenan pada 21 Mei, kemudian Ia digantikan oleh wakil presiden, yaitu BJ Habibie.***

Editor: Fahmi Gobel

Sumber: Britanica

Tags

Terkini

Terpopuler