Kemenkes Gaungkan Konsumsi Jamu Obat Tradisional

PORTAL MINAHASA - Sehat, merupakan kualitas hidup setiap insan di Negeri Indonesia, akan tetapi kesehatan pun perlu ditingkatkan, lantas cara apa yang bisa masyarakat lakukan? yakni, dengan mengonsumsi obat tradisonal.

Namun, untuk mencapai kesehatan yang optimal maka diperlukan daya tahan tubuh, sehingga penyakit tak mudah menyerang, makanya masyarakat pun perlu mengonsumsi Jamu.

Salah satunya , yaitu dengan memanfaatkan ramuan tradisional yang berasal dari tanaman obat asli Indonesia dan dimasyarakat biasa disebut, jamu..

Saat ini, perkembangan dalam dunia pengobatan telah mencapai pada cara pemahaman baru yang meyakini bahwa semua yang berasal dari alam akan memberikan manfaat yang lebih baik bagi kesehatan dari pada produk kimiawi atau sintesa (back to nature).

Dunia saat ini sedang berlomba-lomba meningkatkan pemahaman dan pengetahuan (race of knowledge) terkait pemanfaatan tanaman obat tradisonal.

Riset Tumbuhan Obat dan Jamu (Ristoja) yang dilaksanakan oleh Balai Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional, telah menghasilkan database pengetahuan etnofarmakologi berupa informasi ramuan obat tradisional sebanyak 33.000 ramuan yang secara empiris terbukti kuat melindungi kesehatan, terdiri dari 2.800 spesies tumbuhan obat.

Selain itu, Balai Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional telah menghasilkan 12 formula jamu teruji klinik.

Antara lain obat tradisonal jamu untuk asam urat, tekanan darah tinggi, wasir, radang sendi, kolesterol tinggi, gangguan lambung, batu saluran kencing, kencing manis, penurun berat badan, dan pelancar ASI.

Pada 2015 silam, Kementerian Kesehatan telah mencanangkan Gerakan Nasional Bugar dengan Jamu (Gernas Bude Jamu) dan hingga saat ini terus digaungkan.