Berikut Kronologi Ditembaknya Jenderal Ahmad Yani Dalam Peristiwa G30S PKI, Menurut Penjelasan Anaknya

- 13 September 2022, 17:00 WIB
Berikut Kronologi Ditembaknya Jenderal Ahmad Yani Dalam Peristiwa G30S PKI, Menurut Penjelasan Anaknya
Berikut Kronologi Ditembaknya Jenderal Ahmad Yani Dalam Peristiwa G30S PKI, Menurut Penjelasan Anaknya /film Pengkhianatan G30S PKI

PORTAL MINAHASA - Berikut ini kronologi tewasnya Jenderal Ahmad Yani dalam peristiwa G30S PKI yang terjadi pada tahun 1965.

Kronologi tewasnya Jenderal Ahmad Yani ini telah diceritakan oleh anaknya yaitu Edi Yani.

Jenderal Ahmad Yani, yang tercatat sebagai salah satu dari ketujuh korban G30S PKI, meninggal dunia pada 30 September 1965.

Baca Juga: Ada 3 Isu Penyebab Terjadinya Peristiwa pemberontakan Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia

Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S PKI) merupakan peristiwa pendewasaan perwira militer Indonesia, salah satunya Jenderal Ahmad Yani.

Jenderal Ahmad Yani tewas di rumahnya dalam serangan G30S PKI saat fajar.

Dalam peristiwa itu, keluarga Jenderal Ahmad Yani menyaksikan kematian sang jenderal. Termasuk anak bungsunya yang bernama Edi Yani.

Edi Yani mengatakan, saat itu sekitar pukul 04.00, sekelompok Cakrabirawa (penjaga istana) berbaju merah datang ke rumahnya sehingga menimbulkan kegaduhan.

Rombongan Cakrabirawa kemudian masuk ke rumah Jenderal Ahmad Yani melalui pintu belakang dan mengetuk pintu dengan keras.

Saat itu yang menyapa pintu adalah Mbok Milah, asisten rumah tangga Jenderal Ahmad Yani.

Tim Cakrabirawa kemudian menanyakan keberadaannya, dan meminta mbok Millah buat membangunkan ia.

Karena tidak berani, Edi Yani yang disuruh buat membangunkan Jenderal Ahmad Yani.

Edi Yani menerangkan, setidaknya ada kurang lebih 5 anggota Cakrabirawa yang mengikutinya hingga ke depan kamar, dan sisanya berpencar buat mengepung sisi rumah.

Baca Juga: Inilah Operasi Trisula, Gerakan TNI Yang menumpas Habis Sisa-sisa G30S PKI Yang Melarikan Diri

Jenderal Ahmad Yani bangun dan lekas menemui pasukan Cakrabirawa tersebut.

Pasukan Cakrabirawa meminta Ahmad Yani buat ikut bersama mereka dengan alibi ini adalah perintah presiden.

Namun, Jendral Ahmad Yani menyangkalnya dan mengatakan jika pertemuan dengan presiden hendak dicoba nanti jam 8 pagi.

Sehabis didesak, kesimpulannya Jendral Ahmad Yani menyetujui turut serta memohon waktu untuk mengganti pakaian terlebih dulu saat sebelum menjajaki mereka.

Anggota Cakrabirawa lalu menahan serta menekan Ahmad Yani buat cepat turut dikala itu.

Karena jengkel, Ahmad Yani sedikit melakukan perlawanan serta berbalik masuk ke kamar.

Tetapi, dikala hendak menutup pintu, anggota Cakrabirawa lalu melepas tembakan ke arah Ahmad Yani.

Edi Yani mengatakan paling tidak terdapat 2 peluru dari total 7 peluru yang menimpa badan Jenderal Ahmad Yani.

Peristiwa penembakan tersebut pastinya membuat segala penghuni rumah terbangun.

Setelah itu, anggota Cakrabirawa lekas menyeret jenazah Ahmad Yani sampai ke depan rumah.

Baca Juga: Berikut Strategi Pelaksanaan Operasi Trisula, Penumpasan Sisa-sisa dari gerombolan G30S PKI

Edi Yani serta segala saudaranya yang memandang peristiwa tersebut pula merasa terancam oleh anggota Cakrabirawa

Jenazah Jenderal Ahmad Yani dibuang ke dalam sumur Lubang Buaya, serta baru ditemui bertepatan pada 4 Oktober 1965.

Kronologi tewasnya Jenderal Ahmad Yani dan Jenderal lainnya, sudah terbuat reka adegan dalam film bertajuk Pengkhianatan G30S PKI.

Editor: Fahmi Gobel

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah