Ada Apa Saja Di Sekitar Museum Lubang Buaya, Yang Menjadi Sejarah Peristiwa G30S PKI

- 16 September 2022, 14:15 WIB
Ada Apa Saja Di Sekitar Lubang Buaya Yang Sekarang Sudah Menjadi Museum
Ada Apa Saja Di Sekitar Lubang Buaya Yang Sekarang Sudah Menjadi Museum /Foto: Museum Pancasila Sakti/

PORTAL MINAHASA - Museum Lubang Buaya menjadi saksi bisu kekejaman dari PKI dalam peristiwa pemberontakan yang terjadi yang dikenal dengan G30S PKI.

Lubang buaya adalah sebuah lokasi di kawasan Pondok Gede Jakarta, yang dijadikan tempat ketujuh perwira tinggi dibuang pada peristiwa G30S PKI.

Nama Lubang Buaya berasal dari legenda yang menceritakan mengenai buaya – buaya putih di sungai yang letaknya dekat dengan kawasan Pondok Gede.

Baca Juga: Sejarah Museum Lubang Buaya, Saksi Bisu Kekejaman Peristiwa G30S PKI

Apa saja bangunan yang ada pada sekitaran Museum Lubang Buaya?

Tempat yang paling mencolok dari sejarah museum Lubang Buaya ini tentu saja adalah sumur tua kering.

Tempat yang menjadi tempat pembuangan jenazah perwira tinggi ini berukuran lebar 75 cm dan kedalaman 12 meter.

Sumur tua ini diberi lampu berwarna merah menyala di bagian dalamnya.

Selain itu disana juga masih berdiri kokoh rumah-rumah yang menjadi lokasi perencanaan pemberontakan dan masih dipamerkan dalam kondisi yang sama seperti kala itu.

Terdapat pula prasasti yang berbunyi “Tjita2 Perdjuangan kami untuk menegakkan kemurnian Pantja Sila tidak mungkin dipatahkan hanja dengan mengubur kami dalam sumur ini. Lobang Buaja, 1 Oktober 1965”.

Selain itu juga terdapat rumah penyiksaan yang menjadi lokasi penyiksaan para Pahlawan Revolusi.

Yang dibuat untuk menandatangani surat pernyataan pengakuan sebagai anggota Dewan Jendral, yang merupakan salah satu isu yang dibuat PKI untuk memfitnah para Jenderal tersebut.

Baca Juga: Masih Binggung Dapat BBM Subsidi? Simak Cara Mudah Klik MyPertamina Harga Murah

Bahwa mereka berencana mengkhianati Presiden Soekarno, di tempat ini pula terdapat diorama penyiksaan para korban awal pemberontakan PKI.

Dulunya tempat ini adalah sebuah sekolah rakyat dan dialihfungsikan oleh PKI sebagai tempat penyiksaan.

Disana juga terdapat Pos Komando milik penduduk dari RW 02 Lubang Buaya bernama Haji Sueb yang dipakai oleh pemimpin gerakan G30S PKI bernama Letkol Untung untuk merencanakan penculikan terhadap para Jendral TNI AD.

Di dalamnya masih terdapat berbagai barang asli yang menjadi saksi bisu dari kekejaman PKI seperti tiga buah lampu petromaks, mesin jahit dan lemari kaca.***

Juga Panser Saracen yang digunakan untuk membawa jenazah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Replika dari truk Dodge yang digunakan para anggota PKI untuk membawa jenazah Jenderal DI Panjaitan ke Lubang Buaya.

Jeep Toyota Kanvas yang merupakan kendaraan dinas Pangkostrad, sedan kendaraan dinas Jendral Ahmad Yani.

Juga ada Dapur Umum yang merupakan sebuah rumah yang dialihfungsikan oleh PKI sebagai Dapur Umum.

Dulunya rumah ini adalah milik Ibu Amroh yang menjadi tempat untuk menyiapkan konsumsi para anggota PKI.

Ibu Amroh sehari-harinya berjualan pakaian keliling dan diperintahkan PKI untuk meninggalkan rumah dalam keadaan tidak terkunci.

Baca Juga: Dalam Semalam PKI Hancur, Ini Sebab Gagalnya G30S PKI Menurut Soepardjo

Namun ia menemukan rumahnya sudah dalam kondisi berantakan dan hampir semua benda miliknya di dalam rumah hilang.

Sejarah museum Lubang Buaya yang merupakan bagian dari kompleks Monumen Pancasila Sakti bisa disaksikan sendiri oleh para pecinta sejarah.

Juga oleh para pelajar yang terutama perlu mengetahui sejarah bangsanya sendiri termasuk yang kelam sekalipun agar dapat memetik pelajaran dari kisah-kisahnya seperti latar belakang G30S PKI.

Editor: Fahmi Gobel

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini