Mimbar Kristen: Bersukacita dalam Tuhan

- 1 Mei 2022, 00:55 WIB
Ilustrasi Kristen tangan sedang berdoa/foto: pixabay
Ilustrasi Kristen tangan sedang berdoa/foto: pixabay /

PORTAL MINAHASA – Saudara di masa penyakit sampar, yaitu Covid-19 seperti sekarang ini yang melanda dunia, kita tahu bahwa banyak orang meninggal. Sehingga, kita kembali disadarkan bahwa hidup manusia itu memang singkat. Kajian pekan ini terambil dari Ayub 14:1-2 yang berbunyi sebagai berikut:

Manusia yang lahir dari perempuan, singkat umurnya dan penuh kegelisahan. Seperti bunga ia berkembang, lalu layu, seperti bayang-bayang ia hilang lenyap dan tidak dapat bertahan.

Ini adalah gambaran umur manusia, umurnya singkat dan penuh kegelisahan terutama di masa pandemi seperti ini. Selain itu dikatakan bahwa hidup manusia itu seperti bayang-bayang.

Bayang-bayang itu ada hanya ketika matahari terbit. Jadi ketika matahari terbit maka muncullah bayang-bayang itu. Ketika matahari beranjak terbenam maka hilanglah bayang-bayang itu. Sesingkat itu gambaran kehidupan manusia.

Saya memiliki group whatsapp pertemanan, di mana kami berteman sejak TK, SD, SMP, SMA. Di dalam group whatsapp ini, kami merasakan bahwa waktu berlalu begitu cepat.

Kami masih mengingat momen-momen khusus ketika TK wali kelasnya siapa, SD wali kelasnya siapa, karena kami berasal dari satu sekolah dan hanya berpisah di pembagian kelas, yaitu kelas A dan kelas B jadi tidak banyak muridnya.

Lalu kami juga masih ingat dengan peristiwa-peristiwa di SMP yang lucu atau peristiwa di SMA dan sekarang ingatan-ingatan itu masih sangat segar. Lalu kami berpikir bahwa kami adalah generasi baby boomer, tentu saudara dapat menebak umurnya 50 tahun ke atas.

Jadi bagi kami kondisi ketika kami masih kecil rasanya masih teringat jelas. Inilah yang membuktikan bahwa waktu itu berjalan sangat cepat. Kami selalu berkata satu dengan lainnya, rasanya waktu itu cepat sekali berlalu. Pantaslah kalau sebentar lagi kami sudah tidak ada lagi.

Covid-19 membuat kehidupan ini banyak masalah. Ada yang kehilangan teman atau saudara yang dikasihi, ada yang kehilangan pekerjaan, kehilangan pelanggan, dan kehilangan kesehatan.

Halaman:

Editor: Fauzi Amrullah Permata

Sumber: kemenag.go.id


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah