Penggemar Ungkap Standar Ganda Barat, Beri Dukungan Idrissa Gueye Tolak Pakai Jersey LGBT PSG

21 Mei 2022, 22:02 WIB
Idrissa Gueye disebut-sebut menolak menggunakan Jersey pelangi PSG. /Sportsmole

PORTAL MINAHASA – Penggemar Idrissa Gueye menyampaikan kritikan keras terahdap standar ganda yang dipraktikan di Barat.

Kritikan keras itu disampaikan setelah Idrissa Gueye dipanggil dewan Etik Nasional Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) atas keputusannya menolak mengenakan jersey LGBT dari Paris Saint Germain (PSG).

Para penggemar yang datang dari seluruh dunia itu pun meluncurkan kampanye online untuk mendukung hak kebebasan pemain gelandang tersebut.

"Kebebasan adalah ekspresi yang selalu diusung oleh masyarakat Barat. Berbicara, berkeyakinan, berpikir, menerima. Kebebasan atas segalanya," tulis mantan wakil pemimpin redaksi media olahraga Goal, Mahmoud Diaa di Twitter.

Baca Juga: Jokowi Disebut Telah Beri Sinyal Dukung Prabowo dan Ganjar di Pilpres 2024

kritikan juga bahkan dari, Presiden Senegal, Macky Sall yang menyampaikan dukungan terahdap keputusan Gueye.

"Saya mendukung Idrissa Gana Gueye. Keyakinan agama harus dihormati," tandasnya.

Sementara pengguna Twitter lainnya menilai orang-orang yang mengecam keputusan Gueye melupakan bahwa Gueye adalah minoritas di Prancis.

"Anda tidak memberinya hak untuk bertindak sesuai dengan keyakinannya. Standar ganda Anda menjijikan," tulis netizen tersebut.

Penolakan gelandang Paris Saint Germain (PSG) itu mengenakan jersey bernuansa pelangi tersebut, diduga membuatnya absen dalam laga lanjutan Liga Prancis antara PSG dan Montpellier pada Minggu, 15 Mei 2022 lalu.

Baca Juga: Kibarkan Bendera LGBT, Kedutaan Besar Inggris di Indonesia: Kami Ingin Dunia Bebas Dari Diskriminasi

Keputusan Idrissa Gueye itu menuai kontroversi dan kecaman dari para pendukung LGBT. Mengingat jersey bernuansa LGBT itu dikenakan oleh para pemain PSG dalam rangka perayaan Hari Internasional Melawan Homofobio Bifobia dan Transfobia.

Kendati demikian, pelatih PSG, Mauricio Pochettino mengatakan bahwa pemain berkewarganegaraan Senegal itu absen dari laga karena 'alasan pribadi'.

Dilansir Pikiran-Rakyat.com, politisi di Prancis menyerukan hukuman terhadap Geueye lantaran dinilai menolak untuk menunjukkan solidaritas dengan komunitas LGBT.

Baca Juga: Harga Pertalite Tidak Naik, Jokowi: Subsidi dari APBN Gede Sekali, Sampai Kapan Kita Tahan?

Serangan terhadap Gueye terjadi di tengah maraknya Islamofobia di Prancis, terutama saat masa kampanye Pemilu.

Capres Marie Le Pen sempat bersumpah untuk melarang penggunaan jilbab di ruang publik jika dirinya memenangkan Pemilu.

Kendati demikian, dia kini telah kalah telak dari capres petahanan Emmanuel Macron.***

Editor: Mulyadi Pontororing

Sumber: PRMN

Tags

Terkini

Terpopuler