Bandingkan dengan Pekerja China, Elon Musk Sebut Orang Amerika Berusaha Tidak Kerja

- 13 Mei 2022, 16:10 WIB
Elon Musk.
Elon Musk. /Reuters/Joe Skipper/

PORTAL MINAHASA – Bos Tesla dan SpaceX, Elon Musk, menilai tenaga kerja asal China memiliki etos kerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan pekerja dari Amerika Serikat (AS).

"Saya pikir akan ada beberapa perusahaan yang sangat kuat yang dilahirkan dari China," kata Elon Musk dalam wawancara dengan Financial Times pada Selasa, 10 Mei 2022.

"Banyak pekerja keras yang sangat berbakat di China. Mereka sangat percaya dengan (sektor) manufaktur," ujarnya.

Elon Musk membandingkan pekerja manufaktur China dengan pekerja di AS.

Baca Juga: Segera Cair, Simak Syarat Penerima BLT UMKM Rp600.000

"Mereka tidak hanya akan membakar minyak tengah malam, mereka bahkan tidak akan meninggalkan pabrik, sedangkan di Amerika, orang-orang berusaha untuk tidak pergi bekerja sama sekali," tuturnya.

Terkait dengan budaya kerja pekerja China yang dipuji pengusaha teknologi yang memiliki kekayaan sekitar 225 miliar dolar versi Forbes itu, Tesla pernah dilaporkan menerapkan beberapa praktik perburuhan di Shanghai yang jelas tidak akan diterapkan di pabriknya yang ada di AS.

Laporan Bloomberg pada bulan lalu, menyebutkan setelah lockdown tiga minggu terakhir, pekerja di pabrik Tesla Shanghai seakan diharuskan tidur dan makan di lantai pabrik.

Setiap karyawan harus bekerja sif 12 jam, enam hari seminggu. Para pekerja pun diberikan sleeping bag dan kasur pompa, agar tetap bertahan di pabrik.

Halaman:

Editor: Mulyadi Pontororing

Sumber: PRMN


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini