Pejabat Militer Ukraina Prediksi Nasib Vladimir Putin akan Berakhir Buruk Usai Invasi Rusia ke Ukraina

15 Mei 2022, 19:58 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin. /Pixabay/Dimitrisevastopol/

PORTAL MINAHASA – Nasib Presiden Rusia Vladimir Putin diprediksi akan berakhir buruk seiring dengan keberlangsung invasi ke Ukraina.

Pejabat tinggi militer di Ukraina Mayor Jenderal Kyrylo Budanov memberi prediksi hal tersebut.

Dia mengatakan Vladimir Putin akan digulingkan jika kalah dalam invasi Rusia di Ukraina.

Selain tentang nasib Vladimir Putin, pejabat tinggi militer di Ukraina itu juga yakin invasi Rusia akan mencapai titik balik pada pertengahan Agustus.

"Pada akhirnya akan mengarah pada pergantian kepemimpinan Federasi Rusia. Proses ini telah diluncurkan dan mereka sedang bergerak ke arah itu," kata Mayor Jenderal Budanov dikutip dari Pikiran-rakyat.com pada Minggu 15 Mei 2022.

Baca Juga: Indonesia Gagal Juara, India Cetak Sejarah Rebut Thomas Cup 2022

Lebih lanjut, Budanov juga menyebut keadaan dalam pemerintahan Vladimir Putin sedang ketakutan dengan ancaman kudeta yang diam-diam bergerak.

"Ya. Mereka (kudeta) bergerak dengan cara ini dan tidak mungkin untuk menghentikannya," ujarnya menambahkan.

Bagi Budanov, penjelasan prediksi ini bukan untuk menyebarkan propaganda di tengah invasi Rusia ke Ukraina, melainkan memang sudah pekerjaan yang seperti ini.

"Ini pekerjaan saya, ini pekerjaan saya, kalau bukan saya siapa yang akan tahu ini?" ucapnya.

Sebagai informasi, Rusia berupaya berpendirian tetap, meski berbagai media melaporkan kondisi Presiden Vladimir Putin nampak melemah di depan kamera, termasuk dugaan beberapa penyakit berbahaya mendiami tubuh sang pemimpin Kremlin itu.

Baca Juga: Indonesia Kembali Gagal, Kevin-Ahsan Takluk di Tangan Satwiksairaj -Chirag di Final Thomas Cup 2022

Alih-alih mengakui, Kremlin telah mengatur secara ketat tentang penampilan Vladimir Putin yang membatasi waktu dalam pertemuan apapun untuk mempertahankan persona diri yang kuat.

Namun begitu, penampilan Rusia yang terlihat kuat di mata masyarakat dunia, ternyata diklaim Budanov telah bertentangan dengan fakta aslinya.

"Ini tidak sekuat ini. Ini adalah gerombolan orang dengan senjata," ucap Budanov menegaskan.

Sementara itu, sepanjang tiga bulan melakukan invasi ke Ukraina, Rusia dilaporkan menderita kerugian besar dalam tenaga kerja dan persenjataan.***

Editor: Mulyadi Pontororing

Sumber: PRMN

Tags

Terkini

Terpopuler