Cerita 9 Pekerja Indonesia Selamat Usai 3 Minggu Terperangkap di Tengah Invasi Rusia ke Ukraina

- 10 Mei 2022, 21:26 WIB
Ilustrasi invasi Rusia ke Ukraina.
Ilustrasi invasi Rusia ke Ukraina. /Reuters/Alexander Ermochenko/

PORTAL MINAHASA – Rasa pesimis langsung menyelimuti Iskandar (46) dan delapan rekannya, saat berusaha menyematkan diri dan bertahan di tempat persembunyian mereka lantaran terjebak dalam invasi Rusia terhadap Ukraina pada Februari 2022 lalu.

Iskandar dan kedelapan rekannya, merupakan pekerja pabrik asal Indonesia yang tengah bekerja di Ukraina saat militer Rusia melakukan invasi.

 “Saya hanya memiliki sedikit harapan untuk hidup. Saya seperti berada di garis tipis antara hidup dan mati,” ujarnya, dikutip dari Pikiran-Rakyat.com, Selasa, 10 Mei 2022.

Pria yang diketahui berasal dari kota Binjai di Sumatera Utara, Indonesia, tersebut merupakan seorang petugas Quality Control (QC) di sebuah pabrik plastik ketika perang dimulai. Pabrik tempatnya bekerja berbasis di kota utara Chernihiv.

Baca Juga: Bayern Muenchen Dilaporkan Bidik Sadio Mane di Bursa Transfer Musim Panas

Dia mengaku pertama kali mengetahui tentang invasi dari video YouTube, tanggal 24 Februari, pagi hari waktu setempat.

“Hanya beberapa saat setelah video selesai, penembakan dimulai,” kata Iskandar, yang telah bekerja di Ukraina sejak 2017.

Selain bersama kedelapan rekannya dari Indonesia, ada juga dua rekannya dari Nepal, dan seluruh staf Ukraina berkumpul di lantai pabrik. Mereka bertanya-tanya apa yang harus mereka lakukan.

“Semua orang pucat dan tampak sangat tertekan. Aku bahkan tidak bisa tersenyum. Kami mulai panik. Bos kami menyuruh kami mematikan mesin. Kami hanya meringkuk di sana dan mendengarkan suara roket yang terbang di atas kepala,” kata ayah empat anak itu.

Baca Juga: Dilema Ganjar Pranowo Jika Maju Sebagai Capres 2024

Iskandar dan para pekerja pabrik terperangkap dalam Pengepungan Chernihiv. Secara strategis, kota ini terletak di utara ibukota Ukraina, Kiev, dan dekat dengan perbatasan Belarus dengan Rusia.

“Semua orang di tim Indonesia berusia dua puluhan kecuali saya. Mereka mencari saya untuk bertanya apa yang harus dilakukan, saya tidak tahu harus menjawab apa. Beberapa dari mereka bahkan tidak bisa berbicara sangking ketakutannya,” katanya.

Iskandar dan tim memanfaatkan bangunan bersejarah di halaman pabrik. Bangunan kecil tak terpakai itu menuntun mereka ke sebuah bunker bawah tanah rahasia.

“Suhu saat itu -5 celcius di bawah tanah, dan kami semua masing-masing mengenakan tiga mantel serta topi,” katanya.

Dia menjelaskan, mereka tidur di atas palet kayu yang telah disusun menjadi tempat tidur dan makan buah serta roti. Di sana terdapat alat pemanas kecil yang tidak terlalu berguna.

Baca Juga: Anak di Sumut Dilaporkan Meninggal Diduga Hepatitis Misterius, Sampel Virus Masih Diteliti

Entah bagaimana, Iskandar mengatakan tentara Ukraina berhasil menyelamatkan mereka dari pabrik. Sejak itu mereka berpindah dari satu bunker ke bunker lainnya.

Sementara itu, Kedutaan Indonesia di Kiev berusaha mati-matian untuk menyelamatkan orang-orang seperti Iskandar, tetapi rencana berturut-turut berakhir dengan kegagalan.

Setelah mendapat panggilan telepon dari pejabat kedutaan yang menyuruh mereka bersiap-siap, evakuasi nyaris selalu dibatalkan di menit-menit terakhir karena masalah keamanan.

Pada 17 Maret, tiga minggu setelah invasi dimulai, Iskandar dan rekannya akhirnya dapat melarikan diri, pulang ke rumah dengan bantuan kedutaan Indonesia serta orang-orang Ukraina.***

 

Disclaimer: Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiran-rakyat.com dengan judul "Kisah 9 Pekerja Indonesia Terperangkap di Tengah Invasi Rusia Selama Tiga Minggu"

Editor: Mulyadi Pontororing

Sumber: PRMN


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah