Tubuh Butuh Kolesterol, Kenali Obat Mujarab atau Diet dan Olahraga

29 Juni 2022, 01:20 WIB
Ilustrasi olahraga. /PIXABAY/Jeviniya/

PORTAL MINAHASA – Sebetulnya kita membutuhkan kolesterol untuk membantu memproduksi hormon dalam tubuh.

Kolesterol dalam tubuh manusia selain memproduksi hormon juga memproses vitamin D.

Namun, tidak semua kolesterol itu baik. Hanya kolesterol baik yang dibutuhkan dalam tubuh.

Baca Juga: Kejagung Periksa 4 Saksi dari Kemenperin Atas Dugaan Korupsi Impor Besi

Jika memiliki Low Density Lipoprotein (LDL) tinggi atau kolesterol jahat, maka berisiko terkena serangan jantung dan stroke.

Biasanya, kolesterol tinggi itu memiliki kadar LDL di atas 160 mg/dL.

Targetkan kadar kolesterol total di bawah 200 mg/dL. LDL tubuh harus di bawah 100 mg/dL.

Tetapi mungkin lebih tinggi atau lebih rendah berdasarkan faktor risiko penyakit kardiovaskular individu.

High Density Lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik, harus di atas 60 mg/dL.

Apa itu statin?

Statin adalah kelas obat resep yang direkomendasikan untuk orang yang memiliki kolesterol LDL tinggi.

Baca Juga: Keluarga TSK Dugaan Korupsi di BPD Bali, Kembalikan uang Rp1 miliar lebih

Statin bekerja dengan mengubah cara hati menghasilkan kolesterol.

Produksi yang lebih rendah berarti lebih sedikit kadar kolesterol LDL di seluruh tubuh.

Analisis beberapa studi tahun 2015 menunjukkan bahwa statin bekerja paling baik untuk orang yang memiliki kolesterol LDL tinggi yang diturunkan.

Apakah olahraga dapat membantu?

The American Heart Association Trusted Source sangat menyarankan perubahan gaya hidup, termasuk diet dan olahraga.

Tujuannya untuk menurunkan risiko serangan jantung.

Menurut Klinik Cleveland, olahraga mengurangi trigliserida, meningkatkan HDL, dan memiliki sedikit efek penurunan LDL.

Baca Juga: Aplikasi MyPertamina Kontroversi dengan Tanda Larangan Nyalakan HP di SPBU

Apakah Statin memiliki efek samping?

Menurut sebuah studi tahun 2017, sekitar 39 juta orang dewasa Amerika berusia 40 tahun ke atas menggunakan statin.

Bagi kebanyakan orang tidak ada efek samping sama sekali, tetapi beberapa orang memang mengalaminya.

Efek samping dapat mencakup nyeri otot, masalah hati dan pencernaan, dan kadar gula darah yang lebih tinggi.

Hal itu dapat menyebabkan diabetes tipe 2. Masalah memori juga telah dilaporkan.

Namun, hubungan sebab akibat langsung belum ditentukan.

Menurut Mayo Clinic, kelompok berikut mungkin berisiko lebih besar mengalami efek samping:

Baca Juga: Foto-foto Keakraban Jokowi dengan Pimpinan Negara KTT G7 di Jerman, Ada yang di Ruang Terbuka

Seorang wanita di atas 65, mereka yang minum alkohol dalam jumlah banyak (lebih dari satu gelas sehari untuk wanita dan lebih dari dua gelas sehari untuk pria).

Apakah olahraga memiliki efek samping?

Olahraga tidak memiliki efek samping. Tapi jika ada masalah dengan jantung, mulailah berolahraga secara perlahan dan segera hentikan jika mengalami nyeri dada atau kesulitan bernapas.

Jika berencana memulai olahraga berat dan memiliki riwayat penyakit jantung, tanyakan kepada dokter untuk tes stres sebelum memulai olahraga.

Baca Juga: Holywings Geger, Trending di Twitter Hingga Nyasar Sampe Gerobak

Selain itu, bergerak di luar atau di ruang olahraga selama 20 hingga 30 menit sehari.

Lima hari seminggu kemungkinan besar akan membuat Anda merasa lebih baik.

Demikian pula, mengubah ke diet jantung sehat seharusnya tidak memiliki efek samping, selama mendapatkan cukup kalori.

Olahraga dan makan sehat memiliki banyak manfaat selain kesehatan jantung, seperti membantu menurunkan berat badan dan meningkatkan mood.

Statin juga memiliki efek samping yang menguntungkan.

Sebuah studi pada 2013 menemukan bahwa statin mungkin memiliki efek positif pada telomer.

Ini adalah bagian di ujung DNA yang memendek seiring bertambahnya usia.

Baca Juga: Ini Alasan Gelang Identitas Jemaah Haji Indonesia Tidak Boleh Ditukar

Ini juga menunjukkan bahwa statin dapat membantu memperlambat proses penuaan, tetapi membutuhkan lebih banyak penelitian.

Diet dan penurunan berat badan dapat menurunkan kolesterol total antara 10 dan 20 persen.

Tetapi statin yang paling kuat pada dosis tertingginya dapat menurunkan kolesterol hingga 50 persen.

Dokter sangat merekomendasikan diet jantung sehat dan olahraga teratur, begitupun saat mengonsumsi statin.

Pada pasien yang kelebihan berat badan, atau makan terlalu banyak lemak jenuh dan lemak trans.

Hal itu dapat menurunkan kolesterol secara signifikan dengan mengonsumsi makanan mediterania dengan pembatasan kalori dan olahraga.

Jika memilih untuk tidak menggunakan statin, pilihlah resep yang tersedia.

Obat kolesterol awal seperti sekuestran asam empedu, asam nikotinat, dan asam fibrat juga mempengaruhi hati.

Baca Juga: Kejagung Periksa 5 Saksi Dugaan Korupsi PT. Waskita Beton Precast

Gambaran klinis penyakit jantung atau riwayat serangan jantung atau stroke dapat memperoleh manfaat secara substansial dengan pengobatan dengan aspirin.

Hampir setiap orang dapat meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi risiko stroke dengan perubahan gaya hidup sederhana, seperti diet rendah lemak dan olahraga ringan.

Jika aktivitas tersebut tidak cukup menurunkan kolesterol, atau jika ingin memastikan apa yang dilakukan bisa untuk menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke, maka statin adalah pilihan yang layak bagi kebanyakan orang.

Namun, alangkah baiknya konsultasikan ke doter bagaimana cara mengelolah kolesterol yang tepat, begitupun obat yang aman digunakan.***

Editor: Zulfikar Mokoginta

Sumber: Healty.com

Tags

Terkini

Terpopuler