Sudah Ada Vaksin Cacar Monyet di Amerika Tapi Beredar Terbatas

- 25 Mei 2022, 08:41 WIB
Vaksin cacar monyet telah tersedia namun beredar terbatas di Amrika Serikat
Vaksin cacar monyet telah tersedia namun beredar terbatas di Amrika Serikat /Reuters

PORTAL MINAHASA – Informasi terbaru, Amrika Serikat telah menyetujui vaksin untuk penyakit cacar monyet.  Tapi diproduksi dan beredar terbatas.

Hal itu ditegaskan dr Kartik Cherabuddi, profesor asosiasi klinis dalam penyakit menular dan direktur Program Manajemen Pengobatan dan Antimikroba Global di University of Florida, Amerika Serikat.

Menurutnya, vaksin cacar monyet disetujui MVA-BN, tidak tersedia secara luas.  Tecovirimat (TPOXX), karena pengobatan oral dan IV disetujui di AS untuk mengobati cacar dan bentuk oral di Eropa untuk mengobati cacar sapi, cacar monyet, dan cacar.

Baca Juga: Mengalami Luka Bakar dan Infeksi, Obat Tradisional Cina Ini Ampuh Mengatasinya

‘’FDA juga menyetujui brincidofovir (Tembexa) pada tahun 2021 untuk mengobati cacar. Obat-obatan ini tidak tersedia secara luas,” katanya.

 

Bisakah vaksin mengurangi penyebaran?

Lebih lanjut, menurut dr Kartik Cherabuddi ruam pada cacar monyet yang muncul sebagai vesikel sangat penting.  

Langkah-langkah tambahan termasuk kewaspadaan pada mereka yang telah melakukan perjalanan dalam 30 hari terakhir ke negara-negara yang telah melaporkan kasus cacar monyet dan yang memiliki kontak dengan orang yang dikonfirmasi atau diduga cacar monyet.

Baca Juga: Pien Tze Huang, Si Rajanya Obat Tradisional Cina yang Bisa Sembuhkan Luka Dalam

dr Cherabuddi menyebutkan bahwa vaksinasi cacar juga menawarkan perlindungan terhadap cacar monyet.  Dia mengatakan Republik Demokratik Kongo saat ini mempekerjakan vaksinasi cacar untuk kontak dekat dari kasus yang dikonfirmasi.

‘’Inggris juga menggunakan vaksinasi cacar, selain pelacakan kontak dan sumber, pencarian kasus, dan pengawasan penyakit ruam lokal,” tambahnya.

Baca Juga: Temulawak dan Kunyit Obat Tradisional Asal Indonesia yang Bisa Sembuhkan Hepatitis

Cherabuddi percaya bahwa lebih banyak kasus akan muncul di AS, tetapi sulit untuk memprediksi berapa banyak.

Dia mengatakan dia khawatir bahwa dengan lebih sedikit orang di AS yang memiliki vaksinasi cacar, ini dapat menempatkan mayoritas populasi di bawah usia 40-50 tahun pada risiko terinfeksi.***

Editor: Fauzi Amrullah Permata

Sumber: medicalnewstoday


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x