BKO Bikin Obat Tradisional Jadi Berbahaya! Simak Penjelasannya di Sini

16 Mei 2022, 23:19 WIB
Bahan kimia obat atau BKO yang dicampurkan ke obat tradisional bisa berakibat buruk untuk kesehatan /Image by PublicDomainPictures from Pixabay

PORTAL MINAHASA – Obat tradisional sudah dikenal secara turun temurun sejak zaman nenek moyang. Namun, ada yang tak bertanggungjawab, membuatnya berbahaya, salah satunya dengan menambahkan bahan kimia obat atau BKO.   

Kita harus tahu bahan utama untuk membuat obat tradisional tesebut terkadang ada oknum-oknum tertentu yang menambahkan BKO kedalam obat tradisional yang menyebabkan obat tradisional tersebut berbahaya untuk di konsumsi. Pertanyaannya sekarang adalah apa itu BKO ?

Sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, obat tradisional dilarang menggunakan: Bahan kimia hasil isolasi atau sintetik berkhasiat obat; Narkotika atau psikotropika;dan hewan atau tumbuhan yang dilindungi.

Baca Juga: Awas Bahan Kimia Berbahaya, Simak Cara Cerdas Memilih Obat Tradisional yang Aman

 

BKO yang sering dicampurkan ke dalam obat tradisional dan bahayanya adalah sebagai berikut:

 

Fenilbutazon

Efek samping:Timbul rasa tidak nyaman pada saluran cerna, mual, diare, kadang pendarahan dan tukak, reaksi hipersensifitas terutama angio edema dan bronkospasme, sakit kepala, pusing, vertigo, gangguan pendengaran, fotosensifitas dan hematuria.

 

Antalgin (Metampiron)

Efek samping: Pada pemakaian jangka panjang dapat menimbulkan agranulositosis.

 

Deksametason

Efek Samping : Glukokortikoid meliputi diabetes dan osteoporosis yang berbahaya bagi usia lanjut. Dapat terjadi gangguan mental, euphoria dan myopaghia. Pada anak-anak kortikosteroid dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan, sedangkan pada wanita hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan adrenal anak. Mineralokortikoid adalah hipertensi, pretensi Natrium dan cairan serta hypokalemia.

Baca Juga: Ini Daftar Bumbu Dapur yang Bisa Jadi Obat Tradisional Ketika Anak Sakit

 

Prednison

Efek samping: Gejala saluran cerna: mual, cegukan, dyspepsia, tukak peptic, perut kembang, pancreatitis akut, tukak oesofagus, candidiasis.

Gejala musculoskeletal: miopatiproximal, osteoporosis, osteonekrosis avaskuler.

Gejala endokrin: gangguan haid, gangguan keseimbangan nitrogen dan kalsium, kepekaan terhadap dan beratnya infeksi bertambah.

Gejala pada mata: glaucoma, penipisan kornea dan sclera, kambuhnya infeksi virus atau jamur di mata.

Baca Juga: Daun Cincau, Bisa Jadi Obat Tradisional dan Hiasan di Rumah

Gejala lainnya: gangguan penyembuhan, atrofi kulit, lebam, acne, gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, leukositosis, reaksi hipersensitif (termasuk anafilaksis), tromboemboli, lesu.

 

Teofilin

Efek samping: Takikardia, palpitasi, mual, gangguan saluran cerna, sakit kepala, insomnia dan aritmia.

 

Hidroklortiazid (HCT)

Efek samping : Hipotensi postural dan gangguan saluran cerna yang ringan, impotensi (reversible bila obat dihentikan), hipokalimia, hipomagnesemia, hipoatremia, hiperkalsemia, alkalosis, hipokloremik, hiperurisemia, pirai, hiperglikemia dan peningkat kadar kolesterol plasma.

Baca Juga: Pepaya, Obat Tradisional Ampuh untuk Pencernaan dan Peredaran Darah

 

Furosemid

Efek samping: Hiponatremia, hipokalemia, hipomagnesia, alkalosis, hipokloremik, ekskresi kalsium meningkat, hipotensi, gangguan saluran cerna, hiperurisemia, pirai, hiperglikemia, kadar kolesterol dan trigliserida plasma meningkat sementara.

 

Glibenklamid

Efek samping: Umumnya ringan dan frekuensinya rendah diantaranya gejala saluran cerna dan sakit kepala.

 

Siproheptadin

Efek samping : Mual, muntah, mulut kering, diare, anemia hemolitik, leukopenia, agranulositosis dan trombositopenia.

 

Chlorpeniramin maleat (CTM)

Efek samping : Sedasi, gangguan saluran cerna, efek anti muskarinik, hipotensi, kelemahan otot, tinitus, euphoria, nyeri kepala, stimulasi SSP, reaksi alergi dankelainan darah.

 

Parasetamol

Efek samping : Jarang, kecuali ruam kulit, kelainan darah, pankreatitis akut dan kerusakan hati setelah over dosis.

 

Natrium Diclofenak

Efek samping: Gangguan terhadap lambung, sakit kepala, gugup, kulit kemerahan, bengkak, depresi, ngantuk tapi tidak bias tidur, pandangan kabur, gangguan mata, tinitus, pruritus.

Untuk hipersensitif: menimbulkan gangguan ginjal, gangguan darah.

 

Sildenafil Sitrat

Efek samping : Dyspepsia, sakit kepala, flushing, pusing, gangguan penglihatan, kongesti hidung, priapisme dan jantung.

 

Sibutramin Hidroklorida

Efek samping: Dapat meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung serta sulit tidur

 

Tips identifikasi secara cepat adanya BKO di dalam obat tradisional

Yang dapat dilakukan secara cepat sebagai tindakan kewaspadaan terhadap obat tradisional yang tidak bermutu dan bahkan mungkin tidak aman adalah :

Apabila produk di klaim dapat menyembuhkan bermacam-macam penyakit. Bila manfaat atau kerja obat tradisional dirasa sedemikian cepatnya terjadi (cespleng).***

Editor: Fauzi Amrullah Permata

Sumber: pharmacy.uii.ac.id

Tags

Terkini

Terpopuler