Anak Alami Tantrum? Simak 5 Tips Ini Agar tak Salah Menanganinya

23 Juli 2022, 20:31 WIB
Ilustrasi. Simak 5 Tips ini agar tak salah tangani Anak Tantrum. /PublicDomainPictures/Pixabay

PORTAL MINAHASA - Tantrum sering terjadi pada anak-anak usia 1-3 tahun. Meskipun begitu, tidak mustahil tantrum dialami oleh anak-anak yang usianya lebih dari itu.

Tantrum merupakan suatu keadaan di mana anak-anak meluapkan emosinya dengan cara menangis kencang, berguling di lantai, melempar barang, hingga melukai diri sendiri.

Tantrum pada anak terjadi karena keterbatasan kemampuan mengekspresikan perasaan. Dengan  kata lain, tantrum merupakan cara mereka mendapatkan perhatian.

Baca Juga: Tips Memilih Warna Cat untuk Rumah Idaman Anda Agar Makin Nyaman dan Keren

Jika tantrum terjadi di rumah, orang tua mungkin bisa lebih santai menanganinya.

Beda lagi jika tantrum terjadi di tempat umum. Keberadaan orang asing sebagai penonton, tak jarang membuat orang tua malu, panik, hingga kehilangan kesabaran.

Untuk menghadapi anak yang tantrum, orang tua perlu menemukan penyebabnya terlebih dahulu. Dengan mengetahui penyebab tantrum, penangan yang tepat dapat dilakukan.

Berikut tips menghadapi tantrum yang bisa dipraktekkan orang tua:

Kebutuhan kenyamanan

Jangan buru-buru marah saat anak tantrum. Lihat dulu, apakah mungkin dia hanya merasa tidak nyaman karena tempat di mana kalian sedang berada terlalu ramai, berisik, pengap, gelap atau sempit?

Jika itu alasannya, maka pindahkan anak dari sana. Bukankah kita sebagai orang dewasa pun tak senang berada di tempat yang tidak nyaman? Bedanya, kita kemudian mengeluh terang-terangan, bukannya melakukan tantrum.

Baca Juga: Jangan Sepelekan, Begini Tips dan Trik Memikat Hati Calon Mertua

Pelan-pelan, ajari anak melakukan hal yang sama. Alih-alih tantrum, beranikan dia menyuarakan ketidaknyamanannya.

Fobia atau ketakutan

Rasa takut adalah sesuatu yang wajar. Daripada mengecilkan rasa takut anak, benarkan ketakutannya, lalu tenangkan dia. Tantrum sering juga dilakukan anak saat merasa tidak mendapat dukungan dan keamanan yang diharapkan.

Pengendalian emosi

Tantrum sering juga terjadi saat anak kesal tentang sesuatu. Misalnya, setelah saling berebut mainan dengan saudaranya, atau habis bertengkar dengan anak lain.

Sebagai orang tua, adalah tugas Anda untuk melatih anak mengendalikan ketidakpuasan dan kekesalannya dengan cara yang lebih benar. Tentu saja, itu berarti bukan dengan tantrum—berteriak-teriak, berguling-guling di lantai atau melempar barang.

Baca Juga: Panglima TNI Andika Perkasa Siap Bantu Proses Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J

Pastikan juga bahwa sebagai orang dewasa Anda telah bersikap adil dalam menangani pertikaian antaranak, agar tak ada yang menjadi tantrum karena frustasi dengan ketidakadilan Anda sebagai penengah.

Perasaan ditinggalkan

Anak yang orang tuanya bekerja di luar rumah sering melakukan tantrum sesaat sebelum jam kerja dimulai.

Ini merupakan situasi sulit yang membuat patah hati bagi siapa saja. Jangan marahi dia karena melakukan tantrum. Pahamilah bahwa anak kecil seharusnya memang masih butuh sosok pelindung dan pemberi kehangatan.

Pastikan anak selalu dalam penjagaan orang terpercaya yang bisa memberinya perlindungan dan kehangatan yang dia butuhkan. Dengan demikian, tantrum menjelang jam kantor bisa dihindari.

Orangtua plin-plan

Menjadi orang tua berarti Anda siap menjadi pendidik. Tidak jarang, anak menggunakan tantrum untuk memperoleh keinginan yang tidak seharusnya. Misalnya: jajan berlebihan, main gadget tanpa batas waktu, dsb.

Bila orang tua tidak punya cukup ketegasan untuk menerapkan aturan, anak akan mencoba menggunakan tantrum untuk melemahkan Anda.

Baca Juga: Simak 5 Tips dan Trik Gunakan Yin, Hero Fighter Mobile Legends Anti Kalah saat ‘By One’

Jangan lengah! Mantapkan nada bicara Anda—tapi bukan membentak atau meneriaki anak—dan tetaplah berpegang pada aturan yang sudah Anda sepakati. Jika Anda menyerah, tantrum akan menjadi cara andalan anak untuk memperoleh keinginan.***

Editor: Mulyadi Pontororing

Sumber: alodokter.com

Tags

Terkini

Terpopuler