Profil Singkat 7 Pahlawan Revolusi Korban Pemberontakan G-30S PKI

6. Mayor Jenderal TNI Anumerta Sutoyo Siswomiharjo
Sutoyo Siswomiharjo lahir di di Kebumen, Jawa Tengah, 28 Agustus 1922. Dia adalah seorang perwira tinggi di TNI - AD. Mayjen Sutoyo pernah menjadi atase militer di Inggris pada 1956-1959.

Baca Juga: Pelaksanaan Street Race Seri Keempat Di mulai Hari Ini.

Sutoyo Siswomiharjo menempuh pendidikan di balai Pendidikan Pegawai Tinggi di Jakarta. Setelah itu melanjutkan menjadi pegawai negeri pada Kantor Kabupaten di Purworejo. Ketika proklamasi kemerdekaan, dia masuk menjadi TKR bagian Kepolisian.

Setelah itu Sutoyo Siswomiharjo menjadi anggota Korps Polisi Militer dan diangkat menjadi ajudan Kolonel Gatot Subroto. Sutoyo Siswomiharjo kemudian menjadi kepala bagian Organisasi Resimen II Polisi Tentara di Purworejo.

Sutoyo ditemukan meninggal di Lubang Buaya pada 1 Oktober 1965, di usia 43 tahun. Ketika itu Sutoyo menentang pembentukan angkatan kelima dan gugur dalam pemberontakan G-30S PKI.

7. Kapten (Anumerta) Pierre Tendean
Kapten CZI Anumerta Pierre Andreas Tendean lahir pada 21 Februari 1939. Dia adalah seorang perwira militer di Indonesia, yang meninggal akibat pemberontakan G-30S PKI di usia 26 tahun.

Pierre Andreas Tendean adalah Pahlawan Revolusi yang dipromosikan menjadi kapten Anumerta setelah dirinya meninggal.

Baca Juga: Manfaat Bawang Putih Bagi Kesehatan Sebagai Obat Traditsional

Dia menerima pendidikan di akademi teknik angkatan darat atau ATEKAD di Bandung sampai lulus. Dia mengikuti pendidikan Jurusan Teknik tahun 1962, lalu menjabat komandan Peleton Batalyon Zeni Tempur 2 Komando Militer II/Bukit Barisan di Medan.

Tahun 1965, perwira muda ini kemudian diangkat menjadi ajudan Menteri Koordinator Pertahanan Keamanan/ Kepala Staf Angkatan Bersenjata Jenderal Nasution.