Dahulukan Karier Daripada Cinta, Kisah Jomlo Revolusioner Tan Malaka

- 10 September 2022, 03:58 WIB
Tan Malaka, Jomlo Revolusioner yang memilih berkarier sampai mati
Tan Malaka, Jomlo Revolusioner yang memilih berkarier sampai mati /Instagram.com / @infotanmalaka.

PORTAL MINAHASA - Sosok Tan Malaka diam-diam dikagumi sebagian orang, tapi juga sering enggan dibicarakan.

Itu karena kebanyakan orang tak pasti harus memandang Tan Malaka dari sisi yang mana: apakah sebagai mantan pimpinan Partai Komunis Indonesia (PKI), ataukah sebagai salah satu Pahlawan Nasional yang memperjuangkan kebebasan bangsa?

Cerdas sejak kecil, keistimewaan Tan Malaka menarik perhatian seorang guru berkebangsaan Belanda.

Baca Juga: Rencana Investigasi TNI AL Pasca Bonanza G 36 Menambah Daftar Pesawat Jatuh

Guru tersebut lalu meyakinkan keluarga Tan Malaka dan warga sedesa patungan membiayai pendidikannya di luar negeri.

Orang sekampung Suliki, Sumatera Barat, pun urunan biaya. Tan Malaka akhirnya jadi sekolah di Belanda selama enam tahun, sejak 1913 hingga 1919.

Sekembalinya dia ke kampung halaman, Tan Malaka diberi pilihan: menerima gelar penghormatan Datuk ataukah menerima lamaran seorang perempuan?

Kampung Tan Malaka, Sumatera, memang menjalankan tradisi matriarkal, di mana pihak perempuan yang berperan penting dalam urusan-urusan besar keluarga.

Gadis itu bernama Syarifah Nawawi, kawan sekolah Tan Malaka semasa pendidikan guru di Bukittinggi.

Halaman:

Editor: Abhiseva Harjo Nugraha

Sumber: archive.org


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini