PORTAL MINAHASA – Abdullah Ayah Kandung Dipa Nusantara Aidit menginap dirumah anak Sulungya, tepat pada malam 30 September 1964, malam dimana Gerakan 30 September PKI (G30S PKI) terjadi.
Kediaman Pimpinan PKI, D.N Aidit di Jl Pegangsaan Barat 4 Jakarta Pusat, menjadi alamat penjemputan oleh tiga orang tentara pada malam yang disebut G30S PKI.
Oleh Abdullah menyaksikan, anak sulungnya D N Aidit dibawa tentara bersama pengawal pribadi bernama Kusno dimana G30S PKI. Dan tak kunjung pulang sejak saat itu.
Baca Juga: Aksi Demo Tolak Kenaikan Harga BBM Tidak Diliput Televisi Nasional? Ini Faktahnya
Setelah D.N Aidit dibawah tentara, dan tiga hari setelah G30S PKI, sang istri bernama Soetanti, pergi tanpa pamit kepada Ayah mertuanya Abdullah.
Sebab ini, mengharuskan Ayah D.N Aidit lalu mengasuh tiga cucunya yakni Iwan, Irfan, dan Ilham. Beruntungnya, di rumah itu masih ada dua pembantu dan keluarga dari Belitung.
Abdullah melihat massa yang beringas datang ke rumah itu. "Mereka berteriak-teriak dan melempar rumah kami," kata Ilham Aidit dikutip dalam buku “Dua Wajah Dipa Nusantara”.
Baca Juga: Termasuk Mencuri Anak-anak, 7 Kejahatan Halal Ratu Elizabeth II Tanpa Didakwa Bersalah
Baca Juga: Tolak Kenaikan Harga BBM, BEM SI Serukan Aksi Demo 12 September
Artikel Rekomendasi