Kisah Meninggalnya Jenderal Ahmad Yani Dalam Tragedi G30S PKI 1965

- 12 September 2022, 05:31 WIB
Profil jendral Ahmad Yani salah satu pahlawan revolusi yang gugur dalam peristiwa G30S PKI.
Profil jendral Ahmad Yani salah satu pahlawan revolusi yang gugur dalam peristiwa G30S PKI. //Tangkapan layar Instagram @jendralahmadyani1906_fanspage

PORTAL MINAHASA - Jenderal Ahmad Yani lahir di Purworejo 19 Juni 1922 Pahlawan Revolusi korban peristiwa G30S PKI 1965.

Bersama perwira tinggi TNI AD lainnya Jenderal Ahmad Yani di culik dan di eksekusi pada tragedi G30S PKI 1965.

Jenderal Ahmad Yani adalah orang yang sangat anti-Komunis dan tentunya mulai waspada pada perkembangan PKI yang sangat pesat di masa itu.

Baca Juga: Ubisoft Menggoda Dua Game Assassin's Creed (AC) Baru di bawah Project Infinity

Kebenciannya terhadap Komunis semakin bertambah ketika PKI memberikan dukungan untuk membentuk angkatan kelima. Angkatan kelima adalah angkatan setelah tiga angkatan TNI dan polisi yaitu mempersenjatai buruh dan tani.

Terlebih lagi Soekarno, di sisi ideologi, mencoba untuk memaksa ideologi Nasionalis-Agama-Komunis (Nasakom) sebagai doktrin di militer.

1 Oktober 1965 dini hari. PKI mengirim satu tim dari sekitar dua ratus orang ke rumah Jenderal Ahmad Yani yang berada di Jalan Latuhahary No. 6 Menteng, Jakarta Pusat.

Para penculik datang ke rumahnya untuk membawa Jenderal Ahmad Yani. Ia menyanggupi dan mengatakan bahwa dirinya membutuhkan waktu sebentar untuk mandi dan berganti pakaian. Pasukan penculik yang datang disebut dengan Pasukan Pasopati.

Penculik menolak permintaan Jenderal Ahmad Yani dan tentu Jenderal Ahmad Yani sangat marah lalu menampar salah satu penculik dan menutup pintu rumahnya.

Halaman:

Editor: Sandri Mokodompit

Sumber: Indonesia Defense


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah