Promosikan Ideologi NASAKOM di Era PKI Berjaya, Soekarno Sempat Ditolak PBB

- 19 September 2022, 14:00 WIB
Presiden Ir Soekarno dan Wapres Moh Hatta
Presiden Ir Soekarno dan Wapres Moh Hatta /Yuyun Datalamon/https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/

PORTAL MINAHASA – Ideologi NASAKOM merupakan perpaduan dari 3 kekuatan politik Indonesia yakni Nasional, Agama dan Komunis. Yang dirancang Presiden Soekarno pada masa PKI Berkuasa.

Demokrasi Parlemeter dianggap gagal sehingga NASAKOM dihadirkan untuk menjadi solusi. Sayangnya, hal itu dilakukan saat PKI tengah melebarkan sayap di Indonesia.

Demokrasi Parlemeter akhirnya dibubarkan oleh Soekarno. Ditandai dengan dikeluarkannya Dekrit Presiden pada 5 Juli 1959. Padahal ditahun itu, anggota PKI mulai berkembang sebanyak 1.5 juta orang.

Baca Juga: Merasa Calon Penerima Dana BSU? Disini Cek Data, Syarat dan Proses Pencairannya
Sejak Dewan Parlementer bubar, Soekarno menjadi satu-satunya kepala pemerintahan. Selain itu, pada tahun yang sama beliau juga semakin gencar mempromosikan konsep NASAKOM ke seluruh dunia.

Demokrasi Terpimpin dimulai  dan menggunakan ideologi NASAKOM. Tak dapat dipungkiri, pihak paling diuntungkan dari ideology baru itu adalah PKI yang waktu itu dipimpin DN Aidit.

Meski tujuannya baik, Demokrasi Terpimpin nyatanya membuat Soekarno ditinggalkan banyak sahabat seperjuangan, salah satunya adalah Muhammad Hatta, dan Wakil presiden pertama RI ini memutuskan mengundurkan diri pada 30 November 1956.

Baca Juga: Apakah GFF? Ini Dia Aplikasi Game Kesukaanmu

Berdasarkan buku Sejarah Nasional VI karangan Djoened Pusponegoro, Ideologi NASAKOM adalah alat yang digunakan PKI untuk melebarkan sayapnya.

Alasan pembubaran Demokrasi Parlementer dikarenakan keresahan Soekarno sendiri, juga berdasar pada kecemasan rakyat pada berbagai konflik yang muncul saat itu, mulai dari kemiskinan sampai konflik Irian Barat.

Halaman:

Editor: Yunita Datalamon

Sumber: museumnusantara.com


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini