Setelah ditanya ke tetangganya yang tertarik, dia menawar satu juta rupiah. Lalu dia melaporkan tawaran tetangga itu kepada ayahnya.
Ayahnya kemudian menyuruh anak itu ke pasar dengan membawa ikan tersebut dalam tempat yang berisi air. Setelah ditanyakan kepada orang di pasar, mereka menawar satu juta.
Baca Juga: Mimbar Kristen: Kekristenan yang Hampa
Setelah itu, sang ayah kembali menyuruh anaknya membawa ikan itu ke penjual ikan hias untuk ditanyakan harganya dengan membawa sertifikatnya dan deretan prestasi lomba keindahan ikan.
Setelah melihat, ditawarlah ikan tersebut seharga 100 juta. Besarnya tawaran tersebut membuat anak tersebut bergegas melaporkannya kepada sang ayah.
Sang anak sadar bahwa hidup kita berharga pada orang yang tepat, hidup kita berharga pada pribadi yang tepat.
Baca Juga: Mimbar Kristen: Mempercayai Allah dalam Setiap Proses
Mungkin manusia bisa menghargai kita berbeda-beda, tetapi satu hal yang pasti manusia berharga di mata Tuhan. Sama seperti ikan itu, Tuhan tahu seberapa berharganya engkau sampai Dia rela mati bagi engkau.
Karena begitu berharganya kita, Allah memberikan anak-Nya Yesus untuk menggantikan saudara dan saya. Bukankah itu sangat berharga? Kita ditebus bukan dengan barang yang fana.
Kita ditebus bukan dengan emas dan perak. Kita ditebus bukan dengan hitungan materi yang ada di dunia ini. Kita ditebus dengan hitungan darah Kristus yang sangat mahal.
Artikel Rekomendasi