Artis K-Pop dan 10 September, Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia

10 September 2022, 23:51 WIB
Ilustrasi Twibbon Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia /twibbonize.com

PORTAL MINAHASA - Tahukah Anda bahwa tanggal 10 September ditetapkan sebagai Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia oleh Badan Kesehatan Dunia--WHO--Asosiasi Internasional Pencegahan Bunuh Diri, dan Federasi Kesehatan Mental Sedunia?

Gerakan ini dimulai pada 2003 untuk mengampanyekan kesadaran mengenai pentingnya kesehatan mental dan aksi-aksi peduli pada pelaku percobaan bunuh diri.

Mengingat kasus bunuh diri biasanya terjadi dengan motivasi yang rumit, diperlukan kesadaran masyarakat luas, bekerja sama dengan pemerintah penguasa, melakukan upaya-upaya pencegahan terhadap tindak bunuh diri.

Baca Juga: Alimin, Tokoh PKI Bergelar Pahlawan Nasional Selain Tan Malaka

Menurut data statistik WHO, rata-rata pelaku percobaan bunuh diri punya akses ke bahan yang dapat menghilangkan nyawa seperti racun, senjata, atau obat-obatan.

Oleh karena itulah peran orang sekitar menjadi sangat penting. Urgensi tersebut mereka lekatkan pada tema Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia tahun ini, yaitu "Menciptakan harapan melalui tindakan."

Baca Juga: Modal Hp Doang, Aplikasi Penghasil Uang Per Hari Bisa Sampai Ratusan Ribu, Tarik Saldo Ke Rekening

Dunia hiburan Korea Selatan mencatat banyak kasus bunuh diri. Tercatat nama-nama terkenal yang dicintai banyak penggemar seperti Sulli, Yoo Joo Eun, Goo Hara, dan Jonghyun di antaranya.

Dikutip dari Korea Times, salah seorang anggota K-Pop Shinwa mengaku bahwa sebagai selebriti, mereka sering terpaksa bekerja di bawah tekanan ekstrem, tanpa jadwal makan dan tidur. Itu pun dengan larangan menunjukkan kelelahan.

Baca Juga: Fitur-Fitur Menarik Keluaran Terbaru iPhone 14 Setara Kamera Profesional!

Sudah begitu pun, para selebriti ini harus hidup di bawah sorotan publik, menerima pujian konstan, begitu pula cacian penggemar. Tak heran banyak yang mengalami kecemasan berlarut, depresi, dan lalu memutuskan bunuh diri.

Ketika Amber Liu menemukan bahwa sahabatnya, penyanyi K-Pop Sulli, bunuh diri, dia merasa marah pada diri sendiri. "Aku terus-menerus berpikir, 'Andai waktu itu aku melanjutkan obrolan dengan Sulli, mungkinkah dia berubah pikiran?'"

Sebelum bunuh diri, Sulli merilis video Instagram, mengatakan, "Kita diajari bahwa kata-kata tidak melukai. Hanya batu atau kayu yang bisa meremukkan kita. Tapi itu salah. Kata-kata bisa melukai."

Sebulan setelah Sulli bunuh diri, penyanyi K-Pop Goo Hara menyusul.

Setiap kasus bunuh diri menunjukkan bahwa pelaku merasa tidak dipahami, tidak didengarkan, atau tidak menemukan jalan keluar bagi masalah yang sedang dia hadapi.

Membangun hubungan yang lebih bermakna, menghilangkan stigma negatif pada kebutuhan intervensi psikologis, dapat menjadi pertolongan besar bagi pelaku yang sedang mempertimbangkan bunuh diri sebagai solusi.***

 

 

Editor: Abhiseva Harjo Nugraha

Sumber: People.com

Tags

Terkini

Terpopuler