PORTAL MINAHASA – Kepolisian Israel kembali menunjukkan kebiadabannya. Mereka menyerang rombongan pelayat dan pengantar jenazah Shireen Abu Akleh, jurnalis senior Al-Jazeera yang ditembak mati oleh militer Israel saat liputan, pada Rabu, 11 Mei 2022 lalu.
Aksi tidak berperikemanusiaan ini dilakukan hanya lantaran alasan pihak kepolisian Israel tidak suka dengan keberadaan bendera Palestina.
Polisi Israel terlihat mendorong, menendang hingga memukul para pengantar jenazah. Beredar pula foto polisi menggunakan baton untuk memukul mereka yang mengangkat peti jenazah Shireen Abu Akleh.
Peti jenazah Shireen Abu Akleh yang berbalutkan bendera Palestina diduga kuat menjadi penyebab polisi Israel menyerang.
Baca Juga: Gunung Awu di Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara Berstatus Siaga Level Tiga: Berpotensi Erupsi
Bendera Palestina juga dicopot polisi Israel dari gereja, tempat keluarga Shireen Abu Akleh melangsungkan upacara sebelum pemakaman.
Lantas, mengapa Israel sangat benci terhadap bendera Palestina bahkan dalam suasana berkabung?
Marwa Fatafta, pembuat kebijakan di lembaga think-tank Al Shabaka, menjelaskan bahwa itu tidak terlepas dari ambisi Israel selama ini yang hendak mengusir warga Palestina dari Yerusalem.
“Ketika sebuah rezim sangat ingin mengusir Anda, bahkan sebuah bendera pun dianggap sebagai ancaman,” kata Fatafta dikutip dari Pikiran-rakyat.com pada 14 Mei 2022.
Artikel Rekomendasi