Anak Bisa Beresiko Jadi Korban atau Pelaku Bullying, Ini Faktor yang Wajib Dikenali Orang Tua

- 28 Juni 2022, 15:57 WIB
Ilustrasi bullying.*
Ilustrasi bullying.* /pixabay

3. Faktor Lingkungan

Baca Juga: Disebut Aa Ronaldinho, Berikut Caption Raffi dan Nagita Saat Bersama Sang Legend

Bila ada kejadian bullying anak-anak di sekitar kita maka sebaiknya dihentikan. Jangan dibiarkan sebab ini akan memicu kejadian berulang.

Anak-anak pelaku bulyying bisa terpicu melakukan bullying berulang-ulang.
Apalagi hanya ditontong sampai disoraki, maka pelaku menganggap ada dukungan dan merasa hebat keren saat mem-bully .

Karena anak merasa apa yang dilakukan baik-baik saja, bukan tidak mungkin anak sebagai pelaku bullyinng melakukan berulang-ulang.

4. Jadi Korban Bullying

Baca Juga: Ronaldinho Disebut Penyihir Tak Disiplin Hingga Raih Ballon d'Or

Si korban bullying juga harus diberi pengertian, jangan sampai si korban anak ini muncul rasa dendam.

Karena ia merasa selalu jadi korban, suatu saat nanti anak ini bisa saja menjadi pelaku bullying karena faktor balas dendam.

"Pasti anak akan berpikir, 'Toh gue dulu digituin (bully), berarti sekarang bisa dong gue giniin orang'," kata Sinta. Apalagi, jadi korban bullying bisa berimbas ke kepirbadian anak saat dewasa.

Halaman:

Editor: Zulfikar Mokoginta

Sumber: HaiBunda.com


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah