Mahfud MD Tanggapi Pernyataan Rasis Rektor ITK Soal Wanita Bejilbab

1 Mei 2022, 16:04 WIB
Mahfud MD merespons tulisan rektor Institut Teknologi Kalimantan /Twitter/@PolhukamRI/

PORTAL MINAHASA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD menanggapi statement bernada rasis yang ditulis oleh Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Budi Santosa Purwokartiko pada status akun Facebook miliknya.

Mahfud MD menilai tuduhan soal wanita memakai jilbab yang disamakan seperti manusia gurun merupakan sesuatu yang tidak benar.

Melalui cuitannya pada akun Twitter @mohmahfudmd, Mahfud MD menilai statemen Budi Santosa khususnya soal penutup kepala (jilbab) yang menyamakan dengan manusia gurun adalah hal yang salah.

Menurut Mahfud MD, penggunaan jilbab oleh wanita muslim merupakan salah satu bentuk pakaian yang islami karena niatnya adalah untuk menutup aurat.

Baca Juga: KKB Tembak Dua Personel TNI-Polri Saat Amankan Ibadah Gereja

"Pakaian yg Islami itu adl niat menutup aurat dan sopan; modelnya bisa beragam dan tak hrs pakai cadar atau gamis. Model pakaian adl produk budaya. Maka itu menuduh orang pakai penutup kepala spt jilbab ala Indonesia, Melayu, Jawa, dll sbg manusia gurun adl salah besar," kata Mahfud seperti dikutip Pikiran-rakyat.com.

Mahfud MD lalu bercerita tentang banyaknya para profesor di kampus besar di Indonesia yang semula tidak berjilbab namun sekarang mengenakan jilbab. Ini, kata Mahfud, bentuk dari toleran dalam meramu keislaman dan keindonesiaan dalam nasionalisme yang ramah.

"Sejak tahun 1990-an banyak sekali profesor2 di kampus besar spt UI, ITB, UGM, IPB, dll yg tadinya tidak berjilbab menjadi berjilbab. Ibu Dirut Pertamina dan Kepala Badan POM jg berjilbab. Mereka jg pandai2 tp toleran," katanya.

Baca Juga: Mudik Lebaran 2022: 7 Juta Orang Sudah Tinggalkan Jakarta

Budi Santosa Purwokartiko diketahui mengunggah tulisan di media sosial Facebook-nya yang disebut banyak kalangan mengandung unsur sara karena menyamakan gaya berpakaian mahasiswi yang berjilbab seperti manusia gurun.

Mulanya, dia menceritakan pengalamannya saat mewawancarai mahasiswa calon peraih beasiswa LPDP. Budi memuji para mahasiswa itu yang menurutnya memiliki kemampuan luar biasa.

"Mereka adalah anak-anak pinter yang punya kemampuan luar biasa, jika diplot dalam distribusi normal, mereka mungkin termasuk 2,5% sisi kanan populasi mahasiswa," ujar Budi dalam status Facebook miliknya.

Baca Juga: Kemenag Imbau Masyarakat Tak Gelar Takbiran Keliling Sambut Lebaran 2022

Budi lalu membandingkan gaya bahasa mahasiswa peraih beasiswa LPDP dengan mahasiswa yang sering ikut demo.

Dia juga membandingkan mahasiswi wanita LPDP yang dia wawancarai tidak ada satu pun yang menggunakan penutup kepala seperti manusia gurun.

"Dan kebetulan dari 16 yang saya harus wawancara, hanya ada 2 cowok dan sisanya cewek. Dari 14, ada 2 tidak hadir, jadi 12 mahasiswi yang saya wawancarai, tidak satu pun menutup kepala ala manusia gurun. Otaknya benar-benar openmind, mereka mencari Tuhan ke negara-negara maju seperti Korea, Eropa barat dan US, bukan ke negara yang orang-orangnya pandai bercerita tanpa karya teknologi," ujarnya.***

 

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiran-raklyat.com dengan judul "Mahfud MD: Wanita Indonesia Pakai Jilbab Disamakan Seperti Manusia Gurun Adalah Salah Besar"

Editor: Mulyadi Pontororing

Sumber: PRMN

Tags

Terkini

Terpopuler