Peran dan Jasa Organisasi 'Wanita PKI' Gerwani Dalam Pendidikan

13 September 2022, 17:02 WIB
Foto para anggota Gerwani saat dipenjara akibat dianggap terkait PKI //blog.umy.ac.id/

 

PORTAL MINAHASA - Gerwani menyilet-nyilet serta mencungkil mata para korban G30S PKI!

Demikian headlline berita di harian Berita Yudha dan Angkatan Bersenjata tentang Gerwani dan peran mereka dalam tragedi berdarah G30S PKI.

Masifnya narasi liar yang berkembang pascaperistiwa pemberontakan G30S PKI membuat nama dan jasa Gerwani tertutup kabut tebal propaganda.

Baca Juga: Terkini Kasus ACT, Polri Lengkapi Berkas 4 Tersangka, Kendaraan Operasional Disita

Segera, orang lupa bahwa sejak tahun 1950, Gerwani telah banyak berjasa mendidik dan menyokong perempuan dan anak Indonesia.

Ya. Di balik fitnah-fitnah yang beredar tersebut, Gerwani sebenarnya punya andil cukup besar dalam pemberantasan buta huruf di Indonesia. 

"Perempuan di masa itu ibarat kuncup melati. Belum berkembang. Tertinggal jauh. Kami ingin mengejar ketertinggalan itu melalui pendidikan." Itu pengakuan Sri Sulistyawati, salah satu pendiri Gerwani.

Baca Juga: Daftar Calon PANWASCAM 2024? Kami Sajikan Tahapan Sosialisasi dan Syaratnya

Organisasi perempuan Gerwani kemudian mendirikan TK Melati, tempat penitipan anak sekaligus tempat pendidikan perempuan dan pemberantasan buta huruf.

Hanya berbekal niat, dengan biaya terbatas, di desa maupun di kota, Gerwani membuat penyesuaian-penyesuaian yang dibutuhkan untuk mendirikan dan menjalankan TK Melati.

Misalnya, jika tak ada gedung atau rumah yang dapat mereka manfaatkan sebagai infrastruktur, Gerwani menyelenggarakan pendidikan mereka di pekarangan yang terlindung pohon rindang.

Baca Juga: 43 Jaksa Disiapkan untuk Kasus Menghalangi Penyidikan Dugaan Pembunuhan Brigadir J

 

Apabila ada siswa yang tak memiliki alat tulis--mengingat harga kerta amat mahal di masa itu--tidak sedikit peserta TK Melati yang belajar menulis menggunakan daun pisang, daun kelapa, bahkan papan dari tanah liat. 

Para Ibu Guru Gerwani hanyalah lulusan Sekolah Rakyat yang mendapat pendidikan tambahan ilmu mendidik serta pelatihan selama sekurangnya setengah tahun.

Untuk standar masa itu, sistem administrasi Gerwani pun rapi dan lengkap. Terbukti dengan pemberian nomor induk pada setiap siswa yang mendaftar.

Penyelenggaraan pendidikan dan pemberantasan buta huruf oleh Gerwani punya buku absen, buku inventaris, catatan keuangan, catatan pemakaian alat dan bahan, hingga buku tamu.

TK Melati adalah bukti ketulusan niat dan keseriusan Gerwani memajukan taraf pendidikan bangsa.

Kendati dalam pendiriannya Gerwani sempat kesulitan meyakinkan para orang tua untuk menitipkan anak mereka ke TK Melati karena banyak yang tak yakin manfaat program belajar baca tulis yang Gerwani sodorkan.

Maka, penumpasan Gerwani sesungguhnya adalah tragedi lain dari peristiwa G30S PKI.***

 

Editor: Abhiseva Harjo Nugraha

Sumber: Sejarah-negara.com

Tags

Terkini

Terpopuler