PORTAL MINAHASA – Untung saja Sukitman masuk ke kolong truk saat TNI mengambil alih Halim, saat pergolakan G 30 S PKI pada tahun 1965.
Sukitman sempat dibawah oleh pemberontak PKI, dan berada di Halim, Sukitman masuk kebawah mobil truk, sesaat sebelum TNI memporak porandakan pasukan PKI.
Pasukan PKI tersebut, baru saja menghabisi nyawa tujuh jenderal pahlawan revolusi.
Baca Juga: 5 Fitur Rahasia di OS terbaru Microsoft Windows 11
Sukitman adalah polisi yang menjadi saksi keganasan G 30 S PKI, pembunuhan tujuh jenderal di Lubang Buaya.
Sukitman pada kejadian 1965 itu, baru saja lulus di SPN Kramat Jati, Jakarta Timur yang mulai berdinas tahun 1961.
Ia tergolong polisi berpangkat rendah, hanya agen polisi tingka II (satu strip merah), yang menjadi saksi mata pembunuhan para jenderal di Lubang Buaya, pada 30 September 1965.
Namun, karena pengabdiannya kepada negara, Sukitman pun pensiun sebagai polisi perwira menengah, itu karena berkat Letjen TNI (Purn) Sarwo Edi Wibowo.
Pria yang dikenal sebagai haji Sukitman ini, lahir 30 Maret 1943, dan meninggal pada 13 Agustus 2007 silam.
Artikel Rekomendasi