Mengenang Kembali Korban Pemberontakan G30S PKI 1965: Simak Profil Sinkat 7 Pahlawan Revolusi

- 5 September 2022, 15:17 WIB
Monumen Pancasila yang didirikan untuk mengenang pahlawan revolusi yang menjadi korban G30S PKI dan 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila.
Monumen Pancasila yang didirikan untuk mengenang pahlawan revolusi yang menjadi korban G30S PKI dan 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila. /Tangkapan layar kemdikbud.go.id

PORTAL MINAHASA – Sebanyak tujuh perwira tinggi TNI AD dinyatakan gugur dalam peristiwa pemberontakan Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S PKI) 1965.

Berdasarkan keputusan Presiden tahun 1965, ketujuh perwira tersebut telah ditetapkan menjadi Pahlawan Revolusi.

Pemberontakan G30S PKI disebut sebagai gerakan yang bertujuan mengubah ideologi bangsa Indonesia menjadi ideologi komunis.

Dari sejumlah catatan sejarah, tragedi itu banyak menelan korban baik dari petinggi Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) maupun korban pihak lain.

Baca Juga: Pemberontakan G30 S PKI 1965: 7 Peristiwa Penting yang Perlu Anda Ketahui

Ketujuh Pahlawan Revolusi yang tewas dalam peristiwa pemberontakan G-30S PKI antara lain Jenderal Ahmad Yani, Mayjen TNI Raden Suprapto, Letjen S. Parman, Letjen M.T. Haryono, Mayjen D.I. Panjaitan, Mayjen Sutoyo Siswomiharjo, Brigjen Katamso, Kapten (Anumerta) Pierre Tendean.

Berikut biografi singkat Pahlawan Revolusi yang meninggal dunia karena pemberontakan G30S PKI:

1. Jenderal Ahmad Yani

Jenderal Ahmad Yani lahir di Jenar, Purworejo pada tanggal 19 Juni 1922. Awalnya Jenderal Ahmad Yani mengikuti pendidikan Heiho di Magelang dan PETA (Pembela Tanah Air) di Bogor.

Halaman:

Editor: Mulyadi Pontororing

Sumber: Katadata.co.id


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini