Fakta! Masa Kelam 1948, 13 Hari PKI Kuasai Madiun 1.920 Nyawa Direnggut

- 13 September 2022, 07:29 WIB
Ilustrasi.
Ilustrasi. /Wikipedia/

- Jatuhnya Kabinet Amir Sjarifuddin akibat ditandatanganinya perjanjian Renville yang sangat merugikan Republik Indonesia.

- Kedekatan Amir Syarifuddin dengan tokoh PKI Muso dan bercita-cita menyebarkan ideologi komunis di Indonesia.

- Propaganda kekecewaan terhadap Perdana Menteri selanjutnya, yakni Kabinet Hatta akibat programnya untuk mengembalikan 100.000 tentara menjadi rakyat biasa dengan alasan penghematan biaya.

Setelah tidak lagi menjabat sebagai Perdana Menteri, Amir Sjarifuddin Harahap membentuk Front Demokrasi Rakyat (FDR).

Kemudian bekerja sama dengan organisasi paham kiri seperti PKI, Barisan Tani Indonesia (BTI), Pemuda Sosialis Indonesia (Pesindo), dan sebagainya.

Baca Juga: 10 Aplikasi Edit Foto Terbaik. Paling Cetar!

Amir Sjarifuddin tak setuju dengan Soekarno yang menunjuk Hatta sebagai Perdana Menteri dan membentuk Kabinet baru.

Gerakan Amir Sjarifudin kemudian dibantu oleh Munawar Musso yang menjabat sebagai ketua PKI pada masa itu dan pernah belajar di Uni Soviet.

Musso mengadakan rapat raksasa di Yogyakarta. Di dalam rapat tersebut, ia mengemukakan pendapatnya untuk mengganti Kabinet presidensil menjadi Kabinet front persatuan.

Dari situlah mereka berusaha untuk menguasai daerah-daerah strategis di Jawa Tengah, yakni Madiun, Solo, Kediri, dan lainnya.

Halaman:

Editor: Fahmi Gobel

Sumber: 99.co


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah