Sumini Bersaksi, Aktivis Gerwani Pati Yang Alami Penyiksaan Hingga Mengulum Penis

- 15 September 2022, 22:00 WIB
Ilustrasi penyiksaan dan pelecehan Gerwani
Ilustrasi penyiksaan dan pelecehan Gerwani /yuyun/reninuryanti.com

PORTAL MINAHASA  – Gerwani adalah salah satu organisasi yang terlibat dalam peristiwa Gerakan 30 September PKI, Organisasi itu dilarang bersama dengan sebagian besar kelompok berhaluan kiri atau komunis melalui penyiksaan dan pelecehan.

Para mantan aktivis Gerwani membantah bahwa semua tuduhan-tuduhan kejam seperti memotong penis para jenderal, kepada organisi sayap PKI ini adalah palsu dan hanya fitnah untuk menyudutkan Gerakan Wanita Indonesia. 

Setelah Soeharto menjadi presiden, Gerwani dilarang keberadaannya. Ribuan gerwani dibunuh sebagai bagian dari pembersihan anti-komunis berdarah, dan pembunuhan seperti halnya banyak orang lain yang dicurigai sebagai anggota PKI dan sebab jatuhnya Soekarno.

Baca Juga: Hindari Penyakit Kolesterol , Kenali Sebab dan Faktor Pemicu

Debora Sumini salah satu kader Gerwani PKI yang tersisa. Diusianya yang tidak mudah lagi dia masih bersemangat membagi pengalaman pahitnya dan bagaimana sesunggunya peristiwa G30S PKI.

Hal itu seperti dikutip Portal-Minahasa.com dari Jaringan-news. Menceritakan Debora Sumini yang berusia 66 tahun pada tahun 2013 itu, adalah warga Desa Runting, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati.

Dia menjelaskan soal Tarian Harum Bunga yang diklaim rezim otoritarian Jenderal Soeharto sebagai tarian keji yang dilakukan Gerwani langsung diimentahkan mantan aktivis Gerwani Kabupaten Pati itu.

Baca Juga: Mengaku Cucu PKI Keturunan Murad Aidit, Ananta Rispo Sindir Kasus Sambo

“Waktu itu saya baru masuk tiga bulan di Egom (perguruan tinggi pertanian di Bogor bentukan PKI), kemudian oleh pimpinan kampus semua mahasiswa disuruh kembali ke daerah asalnya masing-masing karena katanya kampus ada masalah intern,” ujar Sumini membuka kesaksiannya dalam acara sarasehan mengenang peristiwa G30S di gedung NU Jepara pada, Minggu 29 September 2013.

Halaman:

Editor: Yunita Datalamon

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini