Kronologi Peristiwa Penculikan Serta Pembunuhan Jenderal Ahmad Yani Oleh Cakrabirawa Pada Malam G30SPKI

- 15 September 2022, 20:26 WIB
Pasukan Cakrabirawa, alat PKI untuk menjemput paksa para Dewan Jenderal, salah satunya Jenderal Ahmad Yani
Pasukan Cakrabirawa, alat PKI untuk menjemput paksa para Dewan Jenderal, salah satunya Jenderal Ahmad Yani /Kolase foto YouTube/TOP INFO

PORTAL MINAHASA - Dini hari tanggal 30 September 1965, Pasukan Pengawal Presiden, Cakrabirawa, mendatangi rumah sejumlah petinggi militer Indonesia.

Ketujuh jenderal TNI AD tersebut kemudian Pasukan Cakrabirawa bawa secara paksa dengan tuduhan merencanakan kudeta atas Presiden Soekarno.

Beberapa jenderal yang tidak merasa bersalah membantah keras tuduhan Cakrabirawa tersebut, dengan hasil dia mati terbunuh saat itu juga.

Baca Juga: Hancur Dalam satu Malam, inilah Penyebab Gagalnya Gerakan G30S PKI Menurut Soepardjo

Sejumlah lainnya ikut pergi dengan harapan dapat meluruskan kesalahpahaman kudeta tersebut. 

Salah satu dari tujuh orang jenderal itu adalah Jenderal Ahmad Yani. Bersama rekan-rekannya yang tewas pada malam pemberontakan G30SPKI, mereka kemudian dikenal sebagai Tujuh Pahlawan Revolusi.

Bertahun kemudian, putri Jenderal Ahmad Yani, Amelia A. Yani, menceritakan tragedi berdarah G30SPKI itu dalam buku Ahmad Yani Tumbal Revolusi.

Baca Juga: Sebanyak 530.028 Pada Tahun 2022 Akan Pemerintah Buka Untuk Kebutuhan Pengadaan ASN Nasional

Malam itu, ketika Pasukan Cakrabirawa tiba di rumah Jenderal Ahmad Yani di Jalan Lembang, mereka mendapati putra beliau yang berumur tujuh tahun, Irawan Sura Eddy, duduk bersama pengasuh anak keluarga, menunggui ibunya pulang.

Halaman:

Editor: Abhiseva Harjo Nugraha


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini