Pengganti Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Diungkap Pengamat

- 25 Juni 2022, 19:27 WIB
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. /Tangkapan layar YouTube kanal Jenderal TNI Andika Perkasa ./

PORTAL MINAHASA - Pengamat militer dan pertahanan dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi mengungkap sosok yang akan menggangtikan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Menurutnya, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono berpeluang menjadi panglima TNI.

Dia mengatakan peluang bagi Laksamana Yudo untuk menjadi panglima TNI terbuka selama dirinya belum pensiun. Selain itu juga mengacu pada penunjukan Jenderal TNI Andika.

Baca Juga: Luhut Pandjaitan Perkenalkan MGCR untuk Selesaikan Persoalan Minyak Goreng

Sebab, Presiden Joko Widodo tidak menetapkan syarat usia dan masa aktif sebagai pertimbangan utama. Sehingga, pola itu masih mungkin diterapkan pada saat penggantian Panglima TNI pada 2023.

"Selama belum memasuki masa pensiun, maka peluang Laksamana TNI Yudo Margono untuk menjadi panglima TNI masih terbuka, karena jabatan tersebut harus diisi oleh kepala staf atau mantan kepala staf yang masih aktif," kata Khairul Fahmi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu 25 Juni 2022.

Dia juga menilai selama pemerintahan Presiden Joko Widodo belum pernah ada sosok dari TNI AL menjadi panglima TNI, sehingga potensi Yudo mengisi jabatan itu penting dipertimbangkan meski tidak ada ketentuan normatif yang mengharuskan pergiliran di antara matra.

Baca Juga: Ultimatum Cristiano Ronaldo ke Manchester United Hingga Ancaman Hengkang di Musim Panas Ini

"Selama masa pemerintahan Presiden Jokowi juga belum pernah ada panglima dari lingkungan TNI AL. Meski tidak ada ketentuan normatif yang mengharuskan pergiliran di antara ketiga matra, namun hal itu penting untuk dipertimbangkan," katanya.

Dia mengatakan komunikasi politik dengan tokoh berpengaruh di sekitar Presiden Jokowi dapat berkontribusi untuk memperkuat peluang bagi seseorang untuk menjadi Panglima TNI dan mendapatkan persetujuan parlemen. Komunikasi semacam itu, menurut dia, tampak dalam kiprah Yudo dan TNI AL beberapa waktu belakangan ini.

"Komunikasi politik dengan tokoh berpengaruh di sekitar Presiden juga diyakini berkontribusi memperkuat peluang untuk ditunjuk dan mendapat persetujuan parlemen. Kiprah Pak Yudo dan TNI AL belakangan ini menampakkan adanya komunikasi politik yang berjalan untuk menjaga peluang," tambahnya.

Baca Juga: Liverpool Disebut Bisa Melepas Mohamed Salah Sesuai Tawaran, Real Madrid Mulai Merapat

Khairul mencontohkan komunikasi politik itu terjadi saat peresmian penamaan Kapal Korvet TNI AL dengan nama KRI Bung Karno-369. Dalam acara itu, Yudo menjalin relasi bermakna simbolis melalui pertemuan hangat bersama Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.

"Kasal tampil hangat bersama Presiden kelima RI yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Ditambah, sebelumnya, Laksamana Yudo juga menyajikan romansa legacy presiden pertama RI Soekarno saat HUT Puspenerbal (Pusat Penerbangan Angkatan Laut) pada 17 Juni lalu," kata dia.

Siapa pun yang menjadi panglima TNI nanti, Khairul mengatakan TNI harus tetap solid dan bersinergi, sehingga diperlukan kearifan dari semua pihak dengan lebih mengutamakan keharmonisan hubungan antarlembaga demi perdamaian dan masa depan bangsa Indonesia.

Baca Juga: Vladimir Putin Sebut Pencekalan Ekspor Biji-bjian Rusia oleh Negara Barat Berakibat pada Krisis Pangan Dunia

"Stop ego-sektoral," ujar dia sebagaimana dikutip Portal Minahasa dari Antara.***

Editor: Mulyadi Pontororing

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah