Kunjungan Jokowi ke Ukraina-Rusia Tak Langsung Hentikan Perang, Tapi Bisa Turunkan Tensi dan Pulihkan Ekonomi

- 2 Juli 2022, 19:32 WIB
Pertemuan bilateral antara Presiden Jokowi dengan Presiden Rusia dan Ukraina dinilai dapat pulihkan kondisi ekonomi.
Pertemuan bilateral antara Presiden Jokowi dengan Presiden Rusia dan Ukraina dinilai dapat pulihkan kondisi ekonomi. /Instagram/@jokowi./

Problem pangan, kata Riza, sudah disampaikan Presiden Jokowi pada Forum G-7 bahwa persoalan tersebut telah mengancam negara-negara sedang berkembang karena jika rantai pasok pangan terganggu, berdampak pada naiknya harga-harga bahan pokok.

Pada sektor energi, perang tersebut juga mendorong gejolak harga minyak sehingga berpengaruh pada negara-negara sedang berkembang, termasuk Indonesia.

Sanksi terhadap Rusia akibat peperangan itu, kata dia, juga menimbulkan ketidakpastian harga energi global, terutama minyak.

Pada sektor kesehatan, perang yang berlarut-larut, menurut dia, tentu berpengaruh pada distribusi vaksin, apalagi di level global capaian vaksinasi masih timpang.

Baca Juga: Ini Daftar 28 Pemain Timnas Indonesia untuk Piala AFF U-19 2022

"Ada negara-negara berkembang, negara-negara menengah bawah yang capaiannya masih di bawah 50 persen. Ini sangat berat jika perang terus berlanjut tentu akan berpengaruh pada program-program terkait dengan obat untuk penanganan pandemi. Saya kira-kira makna kunjungan juga terkait ini," ujarnya.

Meski demikian, dari sisi geopolitik atau situasi kawasan, kata Riza, kunjungan Presiden Jokowi tidak akan terlalu tampak karena permasalahan tanggung jawabnya lebih banyak di negara-negara besar.

Menurut dia, secara geografis terhadap Asia Tenggara atau Asia pada umumnya tidak terlalu tampak pengaruhnya, kecuali jika perang berlanjut dengan menggunakan persenjataan nuklir.

"Itu efek beratnya mungkin bisa memicu perang dunia ketiga. Akan tetapi, proyeksi saya itu agak jauh karena ini lebih banyak dibatasi dampaknya agar secara geografis tidak sampai meluas ke kawasan-kawasan lain," kata dia.

Baca Juga: Ingat ya Bunda, Pahami 1.000 Hari Pertama Kehidupan Anak Agar Terbebas Stunting

Halaman:

Editor: Mulyadi Pontororing

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini