PORTAL MINAHASA – Kasus pembunuhan Shireen Abu Akleh, jurnalis senior yang tewas ditembak pasukan Israel, saat meliput operasi militer di Tepi Barat pada 11 Mei 2022 lalu terus diselidiki.
Dalam kasus pembunuhan yang memicu keamarahan dunia tersebut, Pemerintah Israel menegaskan bahwa penembakan terhadap jurnalis kelahiran 1971 itu, bukan dilakukan oleh pasukannya. Melainkan menuduh pejuang Palestina.
Israel menuding pejuang Palestina tersebutlah yang harus bertanggung jawab atas kematian Shireen Abu Akleh. Klaim Israel itu berdasarkan rekaman video yang memperlihatkan seorang pria Palestina yang diduga menembakkan peluru ke jalanan.
Namun, klaim itu langsung terbantahkan melalui hasil penelitian video yang digunakan Israel tersebut.
Peneliti dari kelompok Hak Asasi Manusia (HAM) terkemuka dari Israel, B'Tselem menemukan bahwa lokasi video yang dipakai Israel untuk mendukung klaim mereka, berjarak sekitar 300 meter dari lokasi di mana Abu Akleh ditembak.
Unit verifikasi dan pemantauan berita, Sanad Al Jazeera melakukan penyelidikan dan membuat kesimpulan serupa.
Kelompok penelitian Independen Bellingcat turut mendukung kesaksian para saksi berdasarkan analisis audio dan video yang beredar.
Namun belum lama ini, juga beredar sebuah video yang menampilkan detik-detik sebelum jurnalis Al Jazeera itu meregang nyawa.
Artikel Rekomendasi