PORTAL MINAHASA – Polisi memburu pasangan yang merekam video seks yang dilakukan mereka di tempat sakral cagar alam di Thailand.
Parahnya lagi video seks yang direkam sejoli tersebut kemudian mereka unggah ke akun OnlyFans.
Menurut keterangan polisi setempat, identitas pelaku mengunggah video seks tersebut yaitu Khan Bung (27). Sedangkan seorang laki-laki yang beradegan seks dengan Khan Bung diduga sebagai pacarnya.
Khan Bung diketahui merupakan bintang OnlyFans.
Dikutip dari Pikiran-rakyat.com pada Rabu 12 Juli 2022, kepolisian Thailand mengetahui identitas pelaku setelah mencocokkan tato khas di payudara kanan dan punggung Khan Bung.
Tato itu cocok dengan gambar tato pada postingan profil akun sosial media pribadi Khan Bung.
Khan Bung bersama pacarnya merekam video seksual di tengah hutan bakau di Pulau Koh Chang provinsi Trat.
Pasangan itu terlihat melakukan hubungan intim dalam posisi berdiri. Sementara Khan Bung yang tanpa memakai pakaian, berpose memeluk pacarnya.
Video itu diunggah ke platform OnlyFans dan mendapat reaksi negatif dari masyarakat Thailand.
Pihak berwenang memulai penyelidikan sejak 11 Juli 2022 setelah penduduk setempat marah, mengetahui lokasi cagar alam dijadikan tempat melakukan perbuatan itu.
Polisi masih mencari pasangan itu sementara penyelidikan sedang berlangsung.
Seorang juru bicara dari kantor polisi Koh Chang mengatakan, Khan Bung sering mengupload konten dewasa ke dalam platform OnlyFans untuk mendapatkan uang.
"Wanita itu memiliki video eksplisit lainnya yang difilmkan di tempat berbeda yang diposting ke internet untuk mendapatkan uang. Kami sedang mengumpulkan bukti agar mereka ditangkap," katanya
Sementara itu salah seorang warga Anne Chairat mendesak polisi untuk segera menangkap pasangan tersebut. Mereka dianggap telah merusak kesakralan lokasi tersebut.
"Mereka seharusnya tidak melakukan itu. Sekarang, setiap turis datang ke kampung halaman kami, mereka akan memikirkan video itu daripada alam. Itu tidak sopan. Ini juga merupakan area khusus karena habitatnya," ujarnya.
"Kami melaporkan masalah ini ke polisi dan meminta mereka untuk mengurusnya. Wajah mereka ditampilkan dengan jelas, sehingga mereka dapat dengan mudah diidentifikasi," katanya.***
Artikel Rekomendasi