Hersubeno Arief juga menyoroti kegiatan Menteri Pertahanan (Menhan) tersebut yang melakukan silaturahmi dengan Presiden Jokowi pada Hari Raya Idul Fitri 1443 H kemarin.
Meski Jokowi membantah adanya pembicaraan politik saat silaturahmi dengan Prabowo Subianto, hal itu sulit dilepaskan.
"Walaupun Jokowi menjelaskan bahwa ketika bertemu ini mereka hanya bicara masalah-masalah ringan, tidak bicara ekonomi, tidak bicara politik, tapi sulit bagi kita melepaskan nuansa politik dalam pertemuan di gedung Agung Istana Kepresidenan Yogyakarta tersebut," ujarnya.
Menurutnya, apa yang dilakukan Ketua Umum (Ketum) Gerindra tersebut sebagai cara menjaga unggah-ungguh tata krama politik.
"Demi menjaga unggah-ungguh tata krama politik, Prabowo harus terbang dari Jakarta ke Jogja, balik lagi ke Jakarta, baru setelah itu dia terbang jauh ke Jawa Timur," ucapnya.
Dia mengatakan bahwa bagaimanapun, Jokowi secara resmi merupakan seorang Presiden di Indonesia.
Oleh karena itu, sebagai Menhan yang merupakan anak buah Presiden, Prabowo Subianto harus mengutamakan Jokowi.
Baca Juga: Chelsea Teracam Didepak dari Liga Inggris Musim Depan
"Jokowi bagaimanapun juga adalah seorang presiden resmi, sebagai pembantu presiden dia harus menjadikan Jokowi sebagai prioritas utamanya. Tujuan utamanya harus masuk dalam list yang teratas," ujar Hersubeno Arief dikutip dari kanal Youtube Hersubeno Point.***
Artikel Rekomendasi